Seminar Nasional dan Rapat Pleno Satuan Tugas Sumba Iconic Island

Jumat, 15 Februari 2013 | 11:23 WIB | jafar soddik



KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 08/HUMAS KESDM/2013

Tanggal: 13 Februari 2013


Seminar Nasional dan Rapat Pleno

Satuan Tugas Sumba Iconic Island

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rida Mulyana hari ini Rabu, 13 Februari 2013 mengadakan acara Seminar Nasional dan Rapat Pleno Satuan Tugas Sumba Iconic Island. Acara seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya para pembuat kebijakan nasional dan media tentang akses terhadap energi secara umum di Indonesia dan secara khusus di pulau Sumba melalui inisiatif Iconic Island, sehingga diharapkan para pemangku kepentingan di bidang energi terbarukan tersebut dapat berpartisipasi secara aktif dalam Program Pulau Sumba Ikonik Energi Terbarukan.
Inisiatif untuk memenuhi kebutuhan energi di suatu wilayah, baik yang berbentuk kota maupun pulau melalui dominasi pemanfaatan energi terbarukan bukanlah merupakan hal yang baru. Beberapa tahun lalu, terdapat inisiatif untuk membangun Pulau Nusa Penida sebagai Pulau Energi Terbarukan. Kami sangat mendukung inisiatif tersebut dan mendorong kegiatan serupa untuk direplikasi di tempat-tempat lainnya, mengingat negara kita sangat luas dan terdiri dari kepulauan. Melalui inisiatif tersebut ketahanan dan kemandirian energi di setiap wilayah Indonesia dapat tercapai dengan mudah, dibandingkan jika Pemerintah memenuhi kebutuhan energi melalui sistem sentralisasi. Inisiatif tersebut sangat mendukung Kebijakan Energi Nasional untuk memenuhi kebutuhan energi nasional melalui penyediaan energi terbarukan sebesar minimal 17% pada tahun 2025, dan Visi 25/25 yang memiliki target penyediaan energi sebesar minimal 25% pada tahun 2025 nanti.

Inisiatif Pulau Sumba sebagai Pulau Ikonis sudah dimulai sejak tahun 2009 yang telah diinisiasi oleh Hivos, Bappenas dan Kementerian ESDM. Inisiasi ini diawali dengan studi/kajian pemilihan lokasi untuk implementasi konsep Pulau Ikonis. Konsep ini telah dibahas pada pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda pada tahun 2010 dan 2011. Selanjutnya, Hivos telah melaksanakan beberapa kegiatan awal yang merupakan persiapan untuk implementasi konsep Pulau Ikonis antara lain dengan melakukan studi listrik on-grid­, off-grid­ dan biofuel. Dalam rangka mewujudkan konsep tersebut, berbagai pertemuan dengan para pemangku kepentingan telah dilakukan baik di pusat maupun di daerah yang melibatkan berbagai instansi seperti PT PLN (Persero), Bappenas, Kementerian Keuangan, BPPT dan Pemda Provinsi NTT.

Program pengembangan Pulau Sumba sebagai Pulau Ikonik Energi Terbarukan bertujuan untuk menyediakan akses energi yang dapat diandalkan kepada masyarakat yang tinggal di pulau berukuran kecil dan sedang di Indonesia, melalui pengusahaan energi terbarukan, dengan target terwujudnya ketersediaan energi yang berasal dari energi baru terbarukan sebesar 100% pada tahun 2025.

Pulau Sumba telah dipilih sebagai Pulau Energi Terbarukan (The Iconic Island of Renewable Energy) berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Winrock Internasional dengan beberapa pertimbangan berikut:

- Pulau Sumba mempunyai akses terhadap energi modern yang rendah (rasio elektrifikasi sebesar 24,5% tahun 2010);
- Ketergantungan Pulau Sumba pada pembangkit listrik tenaga diesel (85% pembangkit listrik dari BBM) yang dikirim dari daerah lain sehingga memerlukan biaya pengangkutan yang mahal, dan;
- Pulau Sumba kaya akan potensi energi terbarukan (air, bioenergi, angin dan matahari)

Guna mendukung Program tersebut, berbagai kegiatan telah dilaksanakan, meliputi di antaranya studi-studi potensi energi, pembentukan kelompok kerja, pertemuan-pertemuan kelompok kerja, pembangunan infrastruktur energi, serta penyusunan Blue Print dan Road Map Pulau Energi Terbarukan Sumba (Iconic Island) 2012-2025.

Pelaksanaan dari Program Pulau Ikonik ini mempunyai pendekatan multi-actor, yang mendorong para pemangku kepentingan di sektor energi terbarukan berkontribusi dalam pengembangan energi terbarukan di Sumba. Dalam hal ini, yang menjadi leading institution dari pihak Pemerintah adalah Ditjen EBTKE menjadi leading institution, sedangkan untuk pihak non-Pemerintah, adalah Hivos.

Kementerian ESDM sendiri telah berperan aktif dalam pembangunan infrastruktur Sumba. Direktorat Bioenergi telah mengalokasikan dana untuk pembangunan unit biogas dari hewan ternak untuk keperluan memasak sebanyak 25 (dua puluh lima) unit pada tahun 2011 dan sebanyak 50 (lima puluh) unit pada tahun 2012, dan Kegiatan lain yang telah dilakukan adalah kegiatan sosialisasi serta penyebaran tungku hemat energi sebanyak 1600 unit pada tahun 2012. Selanjutnya pada tahun 2013, Direktorat Bioenergi tetap berkomitmen dalam upaya pengembangan pemanfaatan energi baru terbarukan melalui pembangunan unit biogas, penyebaran tungku hemat energi, sosialisasi dan promosi untuk pengembangan energi terbarukan di Pulau Sumba, serta memfasilitasi pertemuan-pertemuan kelompok kerja.

Kepala Biro Hukum dan Humas


Susyanto


*Siaran Pers ini dapat dilihat juga di  www.esdm.go.id


Contact Center