Menata Sektor ESDM Dengan Niat Bersih

Kamis, 21 Juli 2016 | 10:13 WIB | Ferial

EBTKE--Penataan sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) bukan tugas yang ringan .

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan karena ibaratnya, banyak makhluk besar yang tidak tampak, namun bisa mempengaruhi keputusan. Hal-hal seperti ini, harus dilawan dengan tangan, niat dan hati bersih.

“Makhluk tidak tampak yang diistilahkan sebagai gendoruwo itu, hanya takut pada hal-hal yang bersih. Takut pada tempat-tempat yang terang. Takut pada transparansi. Begitu semua digeser ke proses yang transparan, mereja tidak berani keluar. Kita bersyukur hampir 2 tahun kita menikmati suasana itu. Gangguan-gangguan makin minimal,” ujar Sudirman Said di Gedung Arsip Kementerian ESDM, Pondok Ranji, Tangerang, Rabu, 20 Juli 2016

Sudirman melanjutkan, bagi pejabat eselon I dan II, jabatan ini merupakan puncak karir seorang birokrat. Sesudah berada di puncak, maka jalan di depan adalah turun. Oleh karena itu, perlu mempersiapkan diri agar dapat turun dengan muka tegak, penuh harga diri dan kehormatan. “Tidak penting turunnya itu diberhentikan, minta berhenti, pensiun, pindah atau apapun. Tapi yang penting, turun dengan kehormatan karena anak cucu kita di rumah ingin selalu mengenang bahwa bapaknya, kakeknya, ibunya, minimal bukan bagian yang merusak negara. Syukur-syukur mengenangnya sebagai yang membangun negara dan kita ada dalam peran itu,” tambahnya.

Dia juga mengingatkan bahwa tugas PNS adalah melayani masyarakat. Bagi mereka yang tidak menyadari perannya itu, maka pegawai tersebut salah tempat. Kata-kata penuh makna dalam lagu Indonesia Raya dan Bagimu Negeri serta Sumpah pegawai Negeri yang dikumandangkan dalam pelantikan jabatan, lanjut dia, tidak boleh dilewatkan begitu saja. Yang terpenting adalah membangun jiwa, hati, pikiran dan raga serta menjaganya dengan baik agar tidak melakukan tindakan yang menyimpang. “Sebelum kita bergerak, hati kita harus diluruskan,” pungkas Sudirman.


Contact Center