Rekind Optimistis Pengembangan Market Panas Bumi Di Tanah Air

Jumat, 30 Desember 2016 | 10:43 WIB | Ferial

EBTKE-- PT Rekayasa Industri (Rekind) optimistis pengembangan pasar (market) panas bumi di Tanah Air begitu terbuka lebar, karena selama lebih dari 20 tahun, Rekind secara konsisten mengembangkan kompetensi dan daya saing dalam pengembangan geothermaldi Tanah Air.

''Dengan pengamatan cermat, kami berupaya menangkap peluang-peluang dalam market geothermal (pasar panas bumi) di Tanah Air. Upaya itu kami tindaklanjuti dengan ragam inovasi untuk mendapat kepercayaan klien melalui proyek yang kami selesaikan,'' kata Direktur Utama Rekind Jobi Triananda Hasjim melalui keterangan persnya di Jakarta, Jumat, 30 Desember 2016.

Terakhir, kata dia, sebagai perusahaan engineering, procurement dan construction (EPC) nasional, Rekind menyelesaikan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6 (2 x 20 MW) di Sulawesi Utara lebih cepat dari target yang ditetapkan. Rekind juga menyelesaikan PLTP Kamojang Unit 5 (1 x 35 MW) di Jawa Barat lebih cepat dari kontrak yang ditetapkan.

Setidaknya saat ini perusahaan tersebut mampu membangun 14 PLTP di Tanah Air, dengan total kapasitas 832 MW dan beroperasi dengan baik. Hal itu mengukuhkan posisi Rekind sebagai perusahaan EPC nasional pertama yang membangun lebih dari 50 persen PLTP di Indonesia.

Menurut dia, kemampuan pembangunan PLTP oleh Rekind, memberikan dampak positif yang besar bagi bangsa. Dampak positif itu antara lain meningkatkan daya kompetitif engineering putra-putri bangsa, meningkatkan ketahanan kemandirian industri nasional dan memberikan kontribusi riil bagi program ketahanan energi nasional.

''Selanjutnya berdampak multiflier ekonomi yang sangat besar bagi ekonomi bangsa karena ada optimalisasi penggunaan TKDN dalam proyek (rata-rata TKDN proyek yang dihasilkan Rekind mencapai 30-40 persen),'' tuturnya.

Khusus sektor ekonomi bangsa, optimalisasi penggunaan TKDN oleh Rekind dalam setiap proyek, memberikan multiflier effect pada industri pendukung EPC di Indonesia (sub kon, vendor, equipment, logistik hingga sumber daya manusia). ''Kami percaya kualitas sumber daya manusia serta penguasan teknologi merupakan salah satu faktor yang memberi diferensiasi dan daya kompetitif kami dibandingkan dengan kompetitor lainnya,'' kata Jobi.

Perusahaan itu saat ini tengah menyelesaikan proyek dengan tingkat kompleksitas rumit yakni penyelesaian pabrik pupuk dengan skala besar. Pelaksanaan pabrik pupuk Pusri 2B dengan kapasitas urea 2.000 ton/hari dan ammonia 2.750 ton/hari, pabrik pupuk Banggai Ammonia Plant (BAP) dengan kapasitas 2.090 MTPD, pabrik pupuk Sabah Ammonia Urea (SAMUR) dengan kapasitas urea 3.500 MTPD dan ammonia 2.000 MTPD.

Prusahaan tersebut juga mempunyai rekam jejak teruji melalui pembangunan di segmen industri Onshore Oil & Gas (EPC SUMPAL Compression Project dengan kapasitas 310 Million Standard Cubic Feet per Day (MMscfd) dan PPGM Donggi (55 MMscfd)), segmen industri Mineral & Environment (Ammonium Nitrate Peril Plant) kapasitas produksi 300.000 MTPY, dan PLTU Tenayan (2x110MW)), serta segmen industri Offshore Oil & Gas (EPC 3 Mooring Tower dan South Sumatra West Java Phase 2 Facility Station 168 km).

''Melalui keunggulan positif perusahaan yang didukung kemampuan sumber daya manusia, Rekind yakin bisa mengambil peran penting pembangunan infrastuktur industri dan energi di Tanah Air,'' demikian Jobi Triananda Hasjim.


Contact Center