Tak Hanya Kejar Target, Proyek PLTP Harus Dukung Ekonomi Lokal

Rabu, 11 September 2019 | 14:05 WIB | Humas EBTKE

SOLOK SELATAN - Sebagai bagian dari upaya percepatan pengembangan EBTKE, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) menjadi salah satu strategi dan harapan dalam mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) yang telah ditetapkan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebesar 23% di tahun 2025. Meski demikian, Pemerintah berharap pembangunan PLTP tersebut juga mampu mendukung ekonomi masyarakat daerah sekitar.

"Pembangunan PLTP di Muara Laboh merupakan proyek yang sangat besar. Bagaimana kita membangun, tidak hanya proyeknya saja tetapi dapat mendukung atau membuka ekonomi baru di daerah setempat dan masyarakat setempat bisa menikmati hasilnya," tutur Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) F.X Sutijastoto saat melaksanakan kunjungan kerja ke PLTP Muara Laboh (Selasa, 10/9).

"Proyek pembangunan energi yang utama adalah perekonomian di daerah setempat dan harus bisa disinergikan dengan Pemerintah Daerah agar tidak ada dampak yang merugikan bagi masyarakat setempat," tandas Dirjen Toto.

PLTP Muara Laboh merupakan proyek panas bumi berkapasitas 220 MW yang dikembangkan oleh PT. Supreme Energy Muara Laboh (PT. SEML) dengan rencana pengembangan Unit 1 sebesar 80 MW (target COD tahun 2019) dan Unit 2 sebesar 140 MW (target COD tahun 2024).

Presiden Direktur PT. Supreme Energy, Nisriyanto menyebutkan, progres dari Water Treatment Plant (WTP) Muara Laboh akan dimaksimalkan rampung pada Desember tahun 2019 dan akan menjadi proyek yang pertama dari generasi yang sama dengan PLTP Sorik Merapi. Hal ini tidak lepas dari dukungan PT. PLN (Persero) dalam waktu yang cepat.

"Proyek ini dimulai dari bulan maret 2008 dengan dilakukan uji pendalaman selama 5 bulan dan dilanjutkan dengan penerbitan WKP pada tahun 2008-2009, ini merupakan proyek percepatan dari generasi yang pertama," ujar Nisriyanto. Total investasi untuk proyek ini sekitar 470 Juta USD.

Kemajuan proyek pembangunan PLTP Muara Laboh sampai dengan Triwulan II 2019 adalah sebesar 96%. Pekerjaan mekanikal dan elektrikal serta pembelian peralatan, pengirimannya ke lokasi belum selesai, sedangkan untuk pekerjaan pondasi jalur pemipaan sudah selesai dilaksanakan.

PT. SEML telah melakukan pengeboran 6 sumur eksplorasi dan 9 sumur produksi serta 3 sumur injeksi. Berdasarkan hasil kegiatan eksplorasi, cadangan terbukti sebesar 84 MW (gross) sehingga terdapat perubahan rencana pengembangan yang semula 220 MW menjadi 80 MW (nett). (RWS)


Contact Center