ADB Kucurkan US$50 Juta Untuk Pengembangan PLTP Rantau Dedap

Rabu, 5 November 2014 | 09:49 WIB | Ferial

EBTKE-- Bank Pembangunan Asia (The Asian Development Bank) mengucurkan US$50 juta untuk kegiatan eksplorasi pengembangan panas bumi (PLTP) Rantau Dedap, Sumatera Selatan kepada PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD).

Presiden Direktur SERD, Triharyo Indrawan Soesilo mengatakan perbankan memberikan pinjaman pendanaan untuk kegiatan eksplorasi ini merupakan yang pertama kali. "Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah sebuah bank melakukan investasi pinjaman untuk kegiatan eksplorasi,"ujar dia dalam Press Conference di Jakarta, Selasa petang, 04 November 2014.

Triharyo menjelaskan, semasa dalam pengembangan proyek tersebut, sebagai tahap awal dilakukan kegiatan pembangunan infrastruktur publik, pengeboran dan pengujian sumur. "Kami menargetkan proses eksplorasi rampung pada 2015,"katanya.

Menurut dia, jika proyek tersebut dapat dikembangkan mencapai target kapasitas 240 megawatt (MW), diperkirakan mampu melistriki kurang lebih 490.000 rumah tangga hingga tiga puluh tahun ke depan dan dengan pengurangan emisi karbondioksida setara dengan 1,1 juta ton pertahun. "Proyek ini merupakan bagian dari program percepatan 10.000 megawatt (MW) tahap kedua yang telah mendapatkan surat jaminan kelayakan usaha (SJKU) dari pemerintah,dimana dalam program itu panas bumi ditargetkan berkontribusi sebesar 4000 MW,"papar Triharyo.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Rida Mulyana mengatakan di era pemerintahan sekarang listrik menjadi perhatian serius. "Listrik bukan hanya merupakan modal pembangunan,"kata dia.

Rida menjelaskan, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi diatas 6 persen dan jika ingin menjadi negara maju maka kebutuhan listrik merupakan keniscayaan. "Tidak ada negara maju tanpa listrik, bagaiman bisa menjadi negara industri jika tanpa listrik,"tegasnya.

Berangkat dari kenyataan tersebut, lanjut Rida, semua pihak termasuk pemerintah mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk menjadi energi penghasil listrik. "Ketersediaan listrik harus menjadi perhatian bersama, tidak hanya di sektor kami, bergandengan tangan, koordinasi, konsolidasi dan sinergi untuk memproduksikan listrik sebanyak mungkin"kata dia.

Rida mengungkapkan guna mendukung pengembangan energi listrik nasional pemerintah telah menerbitkan regulasi yang dapat memudahkan dan memberikan kepastian bagi investor. "Segala peraturan harus untuk investor friendly, pada saatnya aturan ini keluar tidak ada retensi untuk menolak,"pungkasnya.


Contact Center