Soft Launching a 2050 Calculator for Indonesia

Kamis, 18 Desember 2014 | 07:52 WIB | Ferial

EBTKE--Dalam rangka mengembangkan a 2050 pathways calculator for Indonesia (I2050PC), Badan Penelitian Dan Pengembangan Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral bekerjasama dengan Department of Energy and Climate Change (DECC) of the United Kingdom (Unit Climate Change, British Embassy, Jakarta) melakukan soft launching a 2050 calculator for Indonesia.

Soft launching dilakukan secara simbolis dengan pemukulan gong oleh Sekretaris Badan Litbang ESDM, Yanni Kussuryani didampingi Senior Energy Advisor UK Embassy, Paul Chambers. Rabu, 17 Desember 2014.

Peluncuran ini bertujuan untuk memperkenalkan web-tools I2050 PC secara luas kepada para pemangku kepentingan (stakeholder) yang selanjutnya dapat digunakan sebagai masukkan bagi Kementerian ESDM terkait kebijakan dan skenario energi. Saran dan masukkan dapat pula berupa saran untuk penyempurnaan web-tool I2050PC itu sendiri.

Dalam sambutannya Yanni menguraikan bahwa dalam penyusunan I2050 PC ada tiga tahapan utama yang harus dilakukan, pertama penyusunan struktur model, pembuatan one pages, penyusunan exel spreadsheet dan integrasi web tools dan struktur model I2050PC secara umum dikembangkan oleh Tim Model dengan mengadopsi kebijakan energi nasional atau KEN sebagai referensi utama. “Web tools I2050PC merupakan pemodelan interaktif berbasis web yang memungkinkan pengguna memilih skenario pembangunan sektor energi,” ujar dia. “Web tools I2050PC dapat diakses melalui website calculator2050.esdm.go.id/pathways,” tambah Yanni.

Dalam melakukan perencanaan energi di Indonesia telah dikenal beberapa jenis pemodelan, seperti pemodelan menggunakan perangkat lunak Long range Energy Alternatives Planning (LEAP) yang di dikembangkan oleh Stockholm Environment Institute di Boston (SEI Boston), Amerika Serikat, dan pemodelan menggunakan MARKAL (Market Allocation), mengenai perbedaan pemodelan ini anggota Tim Pemodelan I2050PC, Aang Darmawan menjelaskan, pada dasarnya semua metode pemodelan itu sama, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari hasil pemodelan I2050PC ini selain open source, tampilan dari aplikasi ini yang ditayangkan dalam bentuk yang mudah dipahami oleh masyarakat, dimana pilihan-pilihan kebijakan itu dari skenario satu hingga empat itu ditampilkan. Masukkan dari masyarakat tersebut selanjutnya ditampung oleh pemerintah sebagai partisipasi publik, kata dia.

Rangkaian acara launching ditutup dengan talk show A2050 Calculator for Indonesia yang mengusung tema Proyeksi Pemanfaatan Energi Indonesia. Talk show menghadirkan empat narasumber, Rana Yusuf Nasir dari GBCI, Deputi Bidang Pengendalian Kerusakaan Lingkungan dan Perubahan Iklim, KLH, Prof, Danang Parikesit dari Pustral UGM dan Mickhael Putra dari PT Shell Indonesia.

 

sumber : Litbang esdm


Contact Center