Potensi Bahan Bakar Nabati Di Jawa Tengah

Friday, 6 March 2015 | 17:17 WIB | Ferial

EBTKE--Potensi Energi Biofuel di Provinsi Jawa Tengah berasal dari ubi kayu, ubi jalar, jagung.

Potensi yang ada ini nantinya akan dikembangkan untuk menghasilkan biofuel. Nilai kandungan gula dalam ubi kayu adalah 0,25 ton untuk setiap Ton Ubi Kayu yang dihasilkan yang dapat diubah menjadi 166,6 liter Bioethanol. Sedangkan untuk setiap Ton Ubi Jalar memiliki kandungan gula sebesar 0,15 Ton yang dapat diubah menjadi 125 Liter Bioethanol. Untuk setiap ton jagung mengandung gula sebesar 0,6 Ton dan dapat diubah menjadi 200 liter Bioethanol.

Dalam setiap ton jagung mengandung gula sebesar 0,6 Ton dan dapat diubah menjadi 200 liter bioethanol. Pada Tahun 2013 Potensi yang bisa diubah ke bioethanol yaitu Ubi Kayu 1.002.409, Ubi Jalar 27.554 Ton dan Jagung 1.758.547 Ton.

Selain jagung, ubi jalar, serta ubi kayu terdapat beberapa jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk biofuel salah satunya adalah tanaman nyamplung yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bio diesel. Kementerian Kehutanan Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 telah melakukan program pembuatan Demplot Desa Mandiri Energi (DME) di Purworejo, Desa Paturejo, Kecamatan Grabag dan Kebumen, Desa Tegalretno, Kecamatan Petanahan yang menggunakan tanaman nyamplung untuk pengolahan bio diesel.

Potensi hasil perkebunan di Provinsi Jawa Tengah yang dapat diolah menjadi Bioethanol selain Jagung, Ubi Kayu dan Ubi Jalar adalah Singkong, Salak Afkir, dan tanaman Nyampung.

Pembangunan Bioethanol Provinsi Jawa Tengah dari potensi hasil perkebunan yaitu   Singkong, Salak Afkir, dan tanaman Nyampung dari tahun ke tahun masih setengah jalan dan terkendala kondisi. Hal ini dikarenakan mahalnya biaya operasional untuk membangun bioethanol dan hal lain seperti penjualan terkendala regulasi. Selain itu pada Desa Bategede Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara potensi singkong masih digunakan untuk bahan baku pati. Seharusnya jika sebagian potensi diubah ke bioethanol akan menghasilkan 300 liter perhari.


Contact Center