Lahendong Binary Plant Potensi Bangkitkan 500 kW

Rabu, 7 Desember 2016 | 15:39 WIB | Ferial

EBTKE-- PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) melakukan uji coba (pilot project) pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan metode binary plant di area kerja Lahendong.

Dalam proyek yang diberi nama Lahendong Binary Plant ini, PGE menggandeng Jerman yang diwakili oleh GFZ Potsdam, disamping itu juga melibatkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi di Indonesia (BPPT).

Kolaborasi ini dimulai pada tahun 2009. Rencana pembangunan pilot plant binary ini akhirnya menjadi kenyataan dengan ditandatanganinya perjanjian studi bersama antara PGE-GFZ-BPPT pada tanggal 17 Januari 2012. Sampai saat ini, belum ada PLTP Binary yang beroperasi di Indonesia dan PLTP Binary Lahendong berkapasitas 500 kilowatt (kW) ini merupakan yang pertama dioperasikan di Indonesia.

PLTP binary dapat secara signifikan memperbesar meningkatkan pemanfaatan potensi panas bumi di Indonesia. Di satu sisi, pembangkit listrik binary dapat meningkatkan kapasitas pembangkit dari lapangan panasbumi enthalpi rendah sampai sedang karena teknologi ini menggunakan air panas (brine) dari hasil pemisahan fluida panasbumi dua fasa di separator.

Di sisi lain, penggunaan PLTP Binary dapat menargetkan reservoir panasbumi bersuhu rendah dan menengah untuk menghasilkan listrik melalui PLTP Binary skala kecil mulai dari 50 kW sampai 5 megawatt (MW).

Konsep Teknis

Pembangkit listrik biner dipasang di lapangan panasbumi Lahendong yang terletak di sekitar 30 km sebelah selatan dari Manado, Sulawesi Utara. Brine panasbumi yang berasal dari sumur-sumur PGE di cluster 5 digunakan untuk memanaskan air menggunakan Heat Exchanger. Air panas ini kemudian digunakan untuk memanaskan dan menguapkan fluida kerja organik (n-pentana) yang disirkulasikan didalam unit Binary plant. Uap (Vapor) fluida kerja tersebut selanjutnya memutar turbin dan generator untuk menghasilkan listrik. Selanjutnya, setelah memutar turbin, uap fluida kerja tersbut dikondensasikan kembali menggunakan air dingin dari dry cooler.

Proyek uji coba ini ditargetkan bisa segera beroperasi secepatnya, dengan tahapan pasca commissioning, akan dilakukan tahapan operasi selama duabulan dan selanjutnya PLTP Binary ini akan digunakan untuk penelitian, pelatihan dan peningkatan pengetahuan. Pada akhir fase 3, Pilot plant ini akan diserahkan kepada pihak Indonesia.

Sumber : Direktorat Jenderal EBTKE dan PGE

 

 


Contact Center