Perkuat Kerja Sama Investasi Energi, Menteri ESDM Berkunjung ke Persatuan Emirat Arab

Jumat, 20 Januari 2017 | 14:43 WIB | Nicko Yoga Permana

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
Nomor : 00007.Pers/04/SJI/2017      
Tanggal : 18 Januari 2017

Perkuat Kerja Sama Investasi Energi, Menteri ESDM Berkunjung ke Persatuan Emirat Arab

Dalam rangka memperkuat kerja sama investasi energi dengan negara produsen utama di Kawasan Timur Tengah,  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan berkunjung ke Persatuan Emirat Arab (PEA) pada Senin - Selasa (16/1 - 17/1). Program utama kunjungan yang padat ini, yaitu mewakili Presiden Joko Widodo hadir pada Penyerahan Penghargaan Zayed dalam Bidang Energi Masa Depan yang ke-9 (The 9th Zayed Future Energy Prize Award), dan serangkaian pertemuan bilateral dengan Menteri yang menangani energi dari Qatar, Arab Saudi dan PEA serta dengan pengusaha/investor terkemuka di PEA.

The 9th Zayed Future Energy Prize Award, 16 Januari 2017

Penghargaan prestisius di bidang inovasi Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) ini merupakan acara tahunan yang diikuti oleh kelompok pelajar/mahasiswa, penggiat energi, dan lembaga penelitian. Kompetisi ini diikuti oleh peserta dari seluruh dunia. Hadir pada acara tersebut, para menteri energi dari berbagai negara, para investor, perusahaan global, dan lembaga yang aktif dalam penelitian dan pengembangan EBTKE. Salah satu pemenangnya adalah Green School (Yayasan Kulkul), sebuah sekolah alam di Bali. Acara ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki energi fosil yang berlimpah, PEA sangat bersungguh-sungguh dalam mengelola sumber EBT secara efisien.

Putra Mahkota Kerajaan PEA Mohammed bin Zayed al Nahyan dalam sambutannya menegaskan bahwa EBT sudah menjadi keniscayaan dan dengan inovasi serta terobosan teknologi, proses produksinya akan semakin efisien sehingga menjadikan harga jualnya semakin murah dan kompetitif dibandingkan dengan energi fosil (konvensional).

Pertemuan Bilateral dengan para Menteri Energi Timur Tengah, 16 Januari 2017

-    Pertemuan dengan Menteri Energi Qatar, Mohammed Bin Saleh Al-Sada

Pertemuan ini dimaksudkan untuk mendorong inisiatif kerja sama yang sudah dan akan dilakukan oleh PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero). PLN sudah melakukan pembahasan awal tentang kerja sama investasi dengan Nebras pada PLTG di Sei Rotan Medan. Sedangkan Pertamina berencana untuk mengimpor LNG dari Qatar. Menteri Jonan dan Menteri Muhammed Bin Saleh Al - Sada sepakat untuk mendorong BUMN masing-masing negara untuk lebih intensif menindaklanjuti hasil pertemuan ini.

-    Pertemuan Bilateral dengan Menteri Energi, Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Khalid Al-Falih

Dalam pertemuan tersebut dibahas tindak lanjut dari hubungan kerja sama investasi antara Pertamina dan mitra dari Arab Saudi, yaitu Dallah Trans Arabia untuk penyediaan avtur di Bandara King Abdul Azis Jedah dan Saudi Aramco untuk usaha kilang minyak dan pembelian minyak mentah dari Arab Saudi. Untuk pembelian minyak mentah, Menteri Jonan menyampaikan kepada Menteri Al-Falih agar Indonesia termasuk ke dalam kelompok most favourable nation (MFN) sehingga mendapatkan harga pembelian yang lebih murah dari yang selama ini berlangsung.

Pemerintah Indonesia juga memberikan kesempatan kepada Saudi Aramco untuk juga berpartisipasi dalam pengembangan kilang di Balongan dan Dumai dengan nilai investasi mencapai US$6 miliar.

-    Pertemuan Bilateral dengan Menteri Energi PEA, H.E. Eng. Suhail Mohamed Faraj Al Mazrouei

Pada Senin (16/1) malam dilakukan pertemuan bilateral antara Menteri ESDM  dan Menteri Energi PEA. Pada pertemuan tersebut dibahas beberapa peluang kerjasama kedua negara dan sektor swasta khususnya di bidang EBT. Pertemuan diakhiri dengan penandatangan Nota Kesepahaman untuk kerjasama pada bidang minyak dan gas bumi, ketenagalistrikan, EBT serta mineral dan batubara.

Pertemuan dengan Pengusaha/Investor terkemuka PEA, 16-17 Januari 2017
 
Pagi hari sebelum menghadiri Penghargaan Energi, Menteri Jonan bertemu dengan CEO Masdar, Moh. Jameel Al Ramahi pada jamuan makan pagi. Masdar adalah perusahaan milik Pemerintah PEA yang antara lain bergerak dalam bidang EBTKE. Saat ini Masdar telah berhasil membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan harga US$ 2,99 cent/kWh dan sedang dalam tahap lelang serta persiapan konstruksi untuk PLTS baru dengan penawar terendah US$ 2,42 cent/kWh.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Jonan menyatakan bahwa harga listrik energi matahari di Indonesia sangat sulit kalau sampai menyentuh US$2,99 cent/kWh seperti di PEA, namun setidaknya bisa lebih murah dari saat ini, yaitu di atas US $14 cent/kWh. “EBT harus bisa berkompetisi dengan energi fosil, kita coba, karena kita berjuang untuk rakyat, harga listrik harus bisa lebih terjangkau oleh banyak masyarakat, jadi coba dilihat apa saja yang bisa diefisienkan sehingga harganya bisa turun, ungkap Menteri Jonan.

Menteri Jonan menambahkan bahwa Masdar menyatakan minatnya untuk berinvestasi pada bidang energi surya dan energi terbarukan lainnya di Indonesia. “Kalau Masdar bisa menyediakan listrik matahari dengan harga US$6 cent/kWh saya langsung teken persetujuan mereka untuk investasi”, jelas Menteri Jonan.

Selanjutnya, pertemuan berikutnya dilanjutkan dengan CEO Mubadala Petroleum (MP), Musabbeh Al Kaabi yang telah berinvestasi di sektor pengembangan gas di Indonesia dengan nilai investasi sebesar US$ 500 juta dan berminat untuk terus mengembangkan bisnisnya di sektor energi melalui penambahan portofolio hulu migas di Indonesia.

Sebelum bertolak kembali ke tanah air, pada Selasa (17/1) pagi waktu Abu Dhabi, sesuai penugasan Presiden Joko Widodo kepada Menteri ESDM sebagai focal point kerja sama investasi Timur Tengah dan Afrika Utara, Menteri Jonan menyempatkan diri untuk menerima kunjungan (courtesy call) CEO Abu Dhabi Terminals (ADT) Martijn Van De Linde dan menjelaskan serta mengarahkan minat ADT melakukan investasi di bidang pelabuhan, khususnya pembangunan pelabuhan Makasar.

Untuk memastikan tindak lanjut kerjasama investasi yang disepakati pada kunjungan kerja ini dapat dilaksanakan dengan baik, Menteri ESDM akan memantau perkembangannya secara teratur. “Paling tidak tiap tiga bulan sekali, saya akan ke Timur Tengah untuk membahas perkembangannya”, pungkas Menteri Jonan.
                 

 Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama
                                                

            Sujatmiko


Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama
Sujatmiko (08128016414)


Contact Center