Hadirnya PJU-TS Dukung Geliat Pariwisata Toraja

Kamis, 21 Maret 2019 | 12:35 WIB | Humas EBTKE

TORAJA UTARA – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyelesaikan pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 1.977 unit pada tahun 2018. Infrastruktur tersebut secara simbolis diserahkan oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan EBTKE, Sujatmiko dan Eddi Hariyadhi, selaku Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Kerja Sama Internasional yang hadir hari ini (21/3) di Desa Sangbua, Kecamatan Kesu, Kabupaten Toraja Utara.

Pada kesempatan tersebut, Sujatmiko menjelaskan bahwa pembangunan PJU-TS tahun 2018 telah dilaksanakan di 26 Provinsi, dengan jumlah PJU-TS sebanyak 21.837 titik, khusus Kabupaten Toraja Utara telah dipasang di 40 titik. Eddi Hariyadhi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kementerian ESDM melaksanakan pembangunan PJU-TS di kawasan Indonesia Timur khususnya agar tercipta energi yang berkeadilan, dan pemanfaatan APBN agar dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

PJU-TS adalah lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya, sehingga menjadi solusi untuk digunakan di jalan-jalan pada daerah yang belum terjangkau listrik PLN maupun pada daerah-daerah yang telah terlistriki PLN, namun ingin mengurangi konsumsi listrik daerahnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Toraja Utara, Kolatiku Paembonan mengungkapkan bahwa Toraja Utara sangat bangga mendapatkan alokasi titik pembangunan PJU-TS, yang juga hasil aspirasi dari Anggota Komisi VII DPR RI, Adian Napitupulu. “PJU-TS di wilayah kami sangat dibutuhkan dan sungguh bermanfaat bagi sektor pariwisata. Tahun 2018, ada 150 ribu turis mancanegara yang berkunjung ke Toraja Utara, oleh karenanya butuh penerangan yang cukup di malam hari, diharapkan pembangunan infrastruktur seperti PJU dan Bandara di Toraja ini dapat mendatangkan lebih banyak lagi turis mancanegara”, ungkap Kolatiku.

Ibu Yuli, warga Desa Sangbua, Toraja Utara, yang berprofesi sebagai pemahat Tau-Tau (pengrajin patung kayu) bercerita sebelum adanya PJU-TS ini, jalan-jalan gelap dan warga tidak berani keluar. “Sejak adanya penerangan ini, sangat membantu sekali untuk kami masyarakat, karena di Desa Sangbua sering mati lampu, jadi penerangan tambahan ini cukup membantu sekali. Harapannya bisa ditambah lagi agar bisa membuat terang di Desa Sangbua”, ujar Yuli.

Kepala Desa Sangbua, Kecamatan Kesu, Toraja Utara, Antonius Randan juga menyampaikan sebelum adanya penerangan, warga yang keluar beraktivitas di malam hari agak sedikit. Sejak hadirnya PJUTS, akses penerangan jalan menjadi semakin baik, membantu warga saat keluar di malam hari ke Puskesmas. (RWS)


Contact Center