Pengembangan EBTKE: Wujud Bela Negara Demi Ketahanan Energi

Kamis, 25 April 2019 | 15:05 WIB | Humas EBTKE

YOGYAKARTA - Energi merupakan unsur penting yang dibutuhkan keberadaannya dalam kehidupan manusia, sama halnya dengan pangan dan air. Oleh karenanya mempertahankan ketersediaan energi untuk memenuhi kebutuhan manusia menjadi salah satu upaya prioritas yang saat ini dilakukan oleh Pemerintah. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Harris saat mengisi Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan 2019 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta yang digelar hari ini (Kamis, 25/4).

"Energi itu sama levelnya dengan pangan dan air. Ketika terganggu, konsekuensinya luar biasa. Sehingga kita berpikir bagaimana kita bisa bela negara melalui upaya mempertahankan energy security, keamanan suplai energi kita, bagaimana caranya kalau bisa kita jangan tergantung pada impor," ungkap Harris.

Menurut Harris, kita harus dapat memanfaatkan potensi energi kita sendiri untuk memenuhi kebutuhan melalui pengembangan energi baru dan terbarukan serta melaksanakan konservasi energi. "Energi terbarukan ini adalah energi yang tersedia di setiap tempat yang ada di Indonesia, tidak perlu kita impor. Kita punya tenaga air, panas bumi, bioenergi, tenaga matahari, arus laut dan angin," tuturnya kepada peserta seminar yang notabene adalah para mahasiswa. Lebih lanjut Harris menjelaskan potensi masing-masing sumber energi terbarukan yang tersedia di Indonesia dan program kebijakan Pemerintah dalam pengembangan energi terbarukan tersebut.

"Itu semua membuktikan bahwa Indonesia itu punya, dan ini tidak kita impor dari luar. Ini adalah salah satu peluang bagaimana kita bisa berjuang di negeri sendiri, menguasai teknologi energi terbarukan itu untuk kita gunakan semaksimal mungkin untuk keperluan dan kesejahteraan masyarakat kita," tandas Harris.

Pada kesempatan tersebut Harris mengajak mahasiswa untuk turut berpartisipasi pada program pengembangan EBTKE karena mahasiswa merupakan salah satu pelaku penting yang mendukung program Pemerintah melalui inovasi dan pengembangan IPTEK.

"Kita punya sumber potensi energi terbarukan itu jumlahnya itu sekitar 440.000 MW, yang kita gunakan saat itu masih sangat kecil baru sekitar 2% yang kita manfaatkan. Masih banyak  potensi itu yang bisa kita kembangkan tentunya dengan penguasaan teknologi kita baik yang ditenaga air, sinar matahari, angin, bioenergi, panas bumi bahkan potensi arus laut kita. Mari bersinergi bersama kami untuk melaksanakan upaya ini," pungkas Harris. (RWS)


Contact Center