Lokakarya Internasional Para Praktisi PLTS Terpusat

Rabu, 11 September 2019 | 10:05 WIB | Humas EBTKE

MAKASSAR - Pemerintah Indonesia berkomitmen meningkatkan akses listrik pada wilayah pedesaan yang terpencil dengan membangun ribuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan mendorong banyak pihak untuk mengembangkan pembangkit listrik energi terbarukan serta meningkatkan pemeliharaannya agar dapat beroperasi secara berkelanjutan.

Tren seperti ini juga jelas terlihat di berbagai negara di Asia dan Afrika yang masih memiliki wilayah tanpa akses listrik.  Dengan jumlah PLTS Terpusat yang melebihi 700 instalasi, Indonesia dapat menjadi salah satu negara yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dapat menjadi rujukan negara-negara berkembang lainnya di dunia.

Dalam rangka berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai penyelenggaraan akses listrik di antara negara-negara Asia dan Afrika, Energising Development (EnDev) Indonesia menyelenggarakan lokakarya internasional mengenai akses listrik dengan PLTS Terpusat yang bertajuk, International Workshop for PV Mini Grid Practitioners, tanggal 26 hingga 29 Agustus 2019 lalu, di Makassar. EnDev Indonesia merupakan sebuah proyek kerja sama antara Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH. 

Terdapat tujuh negara yang ikut berpartisipasi dalam lokakarya tersebut, yaitu Indonesia, Jerman, Afrika Selatan, Kenya, Ethiopia, Nepal dan Myanmar. Dalam lokakarya tersebut, wakil dari setiap negara membagikan pengalaman dan pembelajaran dari penyelenggaraan akses listrik dengan energi terbarukan di masing-masing negara. Topik yang dibahas pun sangat beragam, antara lain pilihan kebijakan energi, perencanaan, desain, sistem tender, monitoring, hingga strategi untuk meningkatkan keberlanjutan fasilitas energi terbarukan.

Kegiatan lokakarya ini ditutup dengan melakukan kunjungan lapangan ke Pulau Sabangko, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan, untuk melihat dan menyaksikan langsung PLTS Terpusat yang dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan beroperasi di tahun 2016. Lokasi ini merupakan desa dampingan EnDev Indonesia untuk pengembangan usaha ekonomi dengan memanfaatkan energi listrik yang berasal dari PLTS Terpusat.

Di Pulau Sabangko, peserta lokakarya dapat belajar mengenai sistem PLTS Terpusat berkapasitas 20 kWp, yang telah menerapkan pemantauan kinerja jarak jauh (remote monitoring system), smart payment System (SPS) serta melihat hingga mengoperasikan perahu bertenaga listrik. Listrik yang digunakan untuk menggerakkan perahu merupakan salah satu bentuk optimasi pemanfaatan listrik dari PLTS Terpusat tersebut.

Para peserta lokakarya pun berkesempatan untuk berdialog dengan kelompok-kelompok usaha ekonomi yang digerakkan oleh perempuan setempat. Kelompok usaha ini telah mampu memproduksi panganan ringan berbahan dasar kerang laut, yang merupakan komoditas utama Pulau Sabangko, dengan memanfaatkan listrik yang tersedia dari PLTS untuk produksi dan pengolahannya.

Peserta lokakarya sangat mengapresiasi kesempatan yang telah diberikan untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman dari berbagai negara yang terlibat . Diskusi dan pengetahuan yang diperoleh dari lokakarya ini dapat menjadi referensi dalam mendukung usaha pengembangan akses listrik dengan sumber energi terbarukan, khususnya PLTS Terpusat. Hal ini mengukuhkan kebutuhan akan interaksi pertukaran ilmu dan pengetahuan yang lebih giat antar negara di belahan Selatan (Kerja Sama Selatan-Selatan), khususnya di bidang energi baru terbarukan. (RWS)


Contact Center