Upaya Pencapaian Target Penurunan Emisi GRK dari Sektor Energi

Kamis, 3 Oktober 2019 | 15:55 WIB | Humas EBTKE

JAKARTA - Pemerintah optimis program konservasi energi dapat mendukung pencapaian target efisiensi energi sebesar 17% dari Bussiness as Usual (BAU) energi final pada tahun 2025, asalkan ada penyelarasan target dalam Nationally Determined Contribution (NDC). 

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Konservasi Energi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Hariyanto dalam Dialog Interaktif tentang Road Map NDC Mitigasi: Unfolding First NDC in 2020 Actions yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kemarin (3/10).

"Sektor energi memiliki target di NDC untuk menurunkan emisi sebesar 314 juta ton di tahun 2030. Dari angka tersebut program-program konservasi sudah kita inline-kan, yang akan mensupport target 17% efisiensi pada tahun 2025," ungkap Hariyanto. "Namun demikian, target yang lain dalam NDC juga harus diselaraskan termasuk dari target 23% EBT di tahun 2025," tandasnya. 

Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi sebagaimana tertuang dalam Dokumen NDC sebagai tindak lanjut Paris Agreement yang disahkan melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 dan menyampaikan First Nationally Determined Contribution (NDC) dengan target penurunan emisi sebesar 29% dari BAU 2030 dengan upaya sendiri dan sampai dengan 41% dengan bantuan internasional. NDC Indonesia menggambarkan transisi dan komitmen peningkatan aksi menuju pembangunan rendah emisi dan berketahanan iklim periode 2015-2019.

Dalam NDC disebutkan bahwa penurunan emisi di Indonesia berfokus pada 5 (lima) sektor yang berkontribusi dalam upaya penurunan emisi GRK dari BAU 2030 yaitu sektor energi, industri, kehutanan, pertanian dan limbah.

Mengingat starting point implementasi NDC pada tahun 2020, perlu disusun langkah nyata dalam upaya pencapaian target NDC pada 5 sektor melalui penyusunan Road Map NDC Mitigasi sehingga tahun 2020 akan menjadi momentum untuk membuka dan menerjemahkan NDC ke dalam aksi dan kegiatan nyata penurunan emisi GRK.

Melalui Dialog Interaktif ini, diharapkan semua sektor dapat mengelaborasi kegiatan yang perlu dan akan dilaksanakan, termasuk upaya untuk mensiasati kesenjangan yang ada untuk mencapai target penurunan emisi GRK tahun 2030.

Komitmen sektor energi adalah penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 314-398 Juta Ton CO2 pada tahun 2030, taerget 23% EBT dari Bauran Energi Primer, dan 17% Efisiensi Energi dari BAU Energi Final. Komitmen ini dituangkan pada Kebijakan Energi Nasional dan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

Adapun aksi mitigasi yang dilakukan oleh Ditjen EBTKE untuk mendukung penurunan emisi CO2 antara lain penerapan mandatori manajemen energi untuk pengguna padat energi, peningkatan efisiensi peralatan rumah tangga (Lampu Compact Fluorescent Lamp dan Piranti Pengkondisi Udara), penyediaan dan pengelolaan EBTKE, pemanfaatan biogas dan biodiesel, pembangunan penerangan jalan umum cerdas, dan pemasangan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).

Selain aksi mitigasi subsektor EBTKE, Kementerian ESDM juga melakukan aksi mitigasi pada subsektor ketenagalistrikan, mineral dan batubara, serta minyak dan gas bumi, yaitu penggunaan gas alam sebagai bahan bakar angkutan umum perkotaan, peningkatan sambungan rumah yang teraliri gas bumi melalui pipa, reklamasi lahan pasca tambang, program konversi minyak tanah ke LPG, penggunaan clean coal technology dan cogeneration pada Pembangkit Listrik, serta fuel switching BBM Transportasi.

"Sektor energi juga sudah bersinergi dengan Kementerian Perhubungan untuk mendorong mitigasi, karena kalau diluar EBT itu lebih keefisiensi, kita mendorong bagaimana teman-teman di Kemenhub bisa mengefisiensi penggunaan energi sehingga ini akan inline terhadap penurunan emisinya. Ini kami bagaimana kita mendorong semuanya itu menuju kesana sehingga nanti target di 2030 dari sektor energi bisa tercapai, syukur-syukur bisa lebih," pungkas Hariyanto.

Partisipasi Ditjen EBTKE pada Pameran Festival Iklim 2019

Kementerian LHK selaku National Focal Point berupaya menyampaikan informasi terbaru kepada masyarakat luas tentang upaya-upaya pengendalian perubahan iklim dan menampilkan kreatifitas masyarakat luas dalam melakukan inisiatif-inisiatif aksi mitigasi dalam Pameran Festival Iklim 2019 yang diselenggarakan di Auditorium Manggala Wanabakti, Kementerian LHK pada tanggal 2-4 Oktober 2019.

Sebagai wujud dukungan dan kontribusi terhadap aksi mitigasi, Ditjen EBTKE ikut serta pada pameran tersebut dengan menghadirkan Rencana Aksi dan Tindak Lanjut Sektor Energi untuk mencapai target NDC dan pembangunan rendah karbon melalui tayangan video dan cetakan materi publikasi yang menarik. (RWS)


Contact Center