Jawa Power – YTL Bangun PLTS Berkapasitas 51 MWp

Jumat, 28 Oktober 2016 | 09:53 WIB | Ferial

EBTKE-- Jawa Power - YTL bangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Fotovoltaik dengan kapasitas 51 kilowatt peak (kWp).

PLTS Fotovoltaik tersebut dibangun di kawasan Perumahan Karyawan Jawa Power-YTL di kecamatan Paiton, Probolinggo, dan diresmikan Kamis, 27 Oktober 2016.

Sejak mulai beroperasi tanggal 21 September 2016 yang lalu, PLTS Fotovoltaik ini telah memasok rata- rata sekitar 40 persen kebutuhan listrik di siang hari di perumahan karyawan. Pengurangan pemakaian listrik tersebut setara dengan penghematan sekitar Rp 120 juta per tahun dan pengurangan emisi CO2 sebesar 80.000 kg per tahun.

Sebelumnya pengembang listrik swasta ini telah mengembangkan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan berbasis domestik biogas, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan lampu penerangan tenaga surya.

PLTS Fotovoltaik dengan kapasitas terbesar di Jawa Timur tersebut dirancang oleh Perusahaan dengan dibantu oleh sebuah institusi kerjasama internasional Jerman, Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH.

Bantuan teknis ini merupakan bagian dari proyek Promotion of Least Cost Renewable Energy (LCORE-INDO), yang diimplementasikan oleh GIZ atas nama pemerintah Jerman bersama Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.

Tujuan utama dari fasilitas energi terbarukan ini adalah menunjukkan kehandalan instalasi PLTS Fotovoltaik dan mengurangi konsumsi tenaga listrik dari PLN di siang hari, sehingga berkontribusi terhadap pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (CO2). Fasilitas ini dirancang tanpa menggunakan baterai sehingga meminimalkan biaya pemeliharaan.

Jawa Power-YTL terus mengembangkan program energi alternatif dan terbarukan sebagai wujud komitmen dalam upaya pelestarian lingkungan dan juga memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa sumber energi terbarukan tersedia di sekitar kita dan dapat dikembangkan untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Sumber : GIZ


Contact Center