MESDM : Reformasi Struktural, Masa Depan Lebih Baik

Rabu, 17 Juni 2015 | 13:50 WIB | Ferial

EBTKE-- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Sudirman Said meminta para pemangku kepentingan (stakeholder) di bidang energi dan sumber daya mineral tidak panik dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini.

"Kita semua tahu secara makro semua memang sedang perhatian pada kondisi ekonomi yang sedang goyang, tetapi jangan panik, hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi juga negara-negara lain,"kata dia disela acara Ramah Tamah Keluarga Besar Sektor KESDM, Selasa, 16 Juni 2015.

Menurut dia, menghadapi persoalan tersebut salah satu caranya adalah dengan melakukan reformasi struktural. "Betul dalam jangka waktu pendek kita sedang mengalami tekanan rupiah, kurs, dan perlambatan ekonomi, tetapi dengan melakukan reformasi struktural masa depan kita akan lebih kuat, dengan kerja keras dan kerjasama yang baik Insha Allah akan mencapai hasil yang kita harapkan,"tambah Sudirman.

Sudirman bercerita, dirinya sering mendapat pertanyaan dari beberapa pihak karena dikenal sebagai Menteri yang tegas mengambil keputusan dan membuat kebijakan. Terkait hal tersebut, menurut dia, sikap seperti itu harus dimiliki oleh pemimpin mengingat dirinya memimpin sebuah Kementerian strategis.

"Saya kira pengusaha atau pebisnis yang serius akan sangat merindukan market yang sehat, untuk itu penataan diperlukan untuk memberikan perlakuan yang sehat, fair, yang perform diberi kesempatan, yang tidak bagus diberi punishment, tujuan untuk pasar kedepan yang lebih sehat baik itu industri migas, listrik, energi baru terbarukan serta mineral dan batubara,"jelasnya.

Apalagi, lanjut dia, banyak agenda besar dalam kepemimpinannya yaitu diantaranya meningkatkan porsi energi baru terbarukan dalam 10 tahun kedepan sehingga bisa mencapai 25 persen dalam bauran energi nasional.

"Sekarang porsi energi baru terbarukan masih 5-6 persen, bersiap dalam 10 tahun kedepan bisa mencapai 25 persen,"jelasnya.

Dia menambahkan, selain menggenjot porsi energi baru terbarukan pihaknya juga gencar mengkampanyekan dan mensosialisasikan konservasi energi mengingat konservasi energi dan optimalisasi energi baru terbarukan merupakan amanat Undang-Undang (UU) Energi nomor 30 tahun 2007. "Dua hal yang sebenarnya diamanatkan oleh UU energi tetapi kita tidak memperhatikan dengan baik, malah abis-abisan menggunakan energi fosil, paradigma ini yang pelan-pelan akan dibalik,"pungkas Sudirman.

 


Contact Center