2016, Jumlah Manajer Energi Diharapkan Bertambah

Friday, 18 March 2016 | 14:55 WIB | Ferial

EBTKE-- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menargetkan jumlah manajer energi bertambah menjadi 242 orang pada tahun ini dari 192 orang pada tahun 2015 lalu. Sementara itu, jumlah auditor energi yang pada tahun 2015 berjumlah 127 orang tahun ini diharapkan meningkat menjadi 167 orang.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan indikator keberhasilan konservasi energi suatu negara adalah penurunan intensitas energi, yaitu konsumsi energi per Gross Domestic Product (GDP). "Target di KEN sebesar 1 persen pertahun,"kata Sudirman di Gedung Kementerian ESDM, Jumat, 19 Maret 2016.

Jika dibandingkan dengan negara - negara lain di Asia, menurut Sudirman, nilai intensitas energi Indonesia masih tinggi sebagai perbandingan dengan menggunakan index untuk intensitas energi, jika indeks Jepang 1 pada tahun 2012 Indonesia 5 kali nya, kemudian dengan Malaysia 4 kali-nya, Singapura 1,4 kali nya. "Dengan Filipina 3 kali- nya dan dengan Kamboja 5,7 kali - nya,"papar dia. Berangkat dari kenyataan tersebut, Sudirman memperkirakan dalam sepuluh tahun kedepan dibutuhkan sekurang - kurangnya 2.500 manajer energi.

Namun, kata dia, guna merealisasikan program pemanfaatan energi di Indonesia belum optimal karena dihadapkan pada beberapa faktor antara lain insentif untuk pelaksanaan efisiensi energi dan konservasi energi masih terbatas, kemudian harga bahan bakar minyak (BBM) dan listrik yang masih disubsidi. "Masyarakat kita masih dimanjakan oleh subsidi, sehingga rasa untuk menghemat masih kecil sekali,"tandasnya.

Kendala lain, lebih lanjut Sudirman memaparkan, belum konsistennya pelaksanaan disinsentif bagi pengguna energi yang tidak melaksanakan efisiensi energi dan konservasi energi, harga peralatan yang efisien/hemat energi masih mahal, pengetahuan dan pemahaman terhadap manfaat konservasi energi pada masyarakat masih terbatas, terbatasnya jumlah tenaga latih untuk manajer dan auditor energi. "Terakhir, konservasi energi belum diterapkan secara mandatory di sektor industri dan transportasi,"tutup dia.


Contact Center