Sinergi Bersama GIZ Bidang Bioenergi

Kamis, 28 Maret 2019 | 17:45 WIB | Humas EBTKE

JAKARTA – Hingga saat ini terdapat lebih dari 50 Pembangkit Listrik Tenaga Biogas atau PLTBg berbasis limbah cair kelapa sawit yang telah beroperasi di Indonesia. Pemerintah berharap kedepannya akan terus meningkat jumlahnya dan dapat beroperasi dengan baik sehingga dapat berkontribusi berproduksi dalam mencapai target EBT pada tahun 2025, sebesar 23%. Pembangkit berbasis bioenergi ditargetkan pada tahun 2025 dapat memberikan kontribusi sebesar 5,5 GW namun hingga saat ini kapasitas terpasang pembangkit listrik berbasis bioenergi masih berkisar 1,86 GW atau sekitar 33,7% dari target yang diharapakan pada tahun 2025. Pemerintah terus berupaya meningkatkan target tersebut dengan melakukan iklim investasi kemudian juga melakukan sinergi program antar berbagai stakeholder, sinergi dengan kementerian lembaga terkait, dan juga lembaga pendanaan, asosiasi pemerintah daerah dan juga BUMN, hal ini disampaikan oleh Direktur Bioenergi Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna, pada sambutannya dalam kegiatan Peluncuran Buku Pedoman Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan dalam Pengoperasian Instalasi Biogas berbasis Limbah Cair Kelapa Sawit, yang digelar hari ini (28/3).

“PLTBg dengan memanfaatkan limbah cair kelapa sawit atau biasa disebut POME (Palm Oil Mill Effluent)  ini memberikan manfaat ganda, selain menghasilkan listrik juga memberikan dampak positif pada lingkungan, yaitu memanfaatkan limbah sekaligus mengurangi gas rumah kaca. Namun demikian dalam pengoperasiannya, perlu diperhatikan keamanan terhadap peralatan instalasi kemudian para pekerja dan juga lingkungan”, pungkas Feby.

Menggandeng GIZ melalui proyek kerjasama The Promotion of Least Cost Renewables in Indonesia (LCORE-INDO) pada tahun 2018, Ditjen EBTKE telah menyelesaikan pedoman tersebut dan secara resmi telah diluncurkan. GIZ merupakan salah satu mitra utama Pemerintah dalam pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia sejak tahun 2012. Buku Pedoman Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan dalam Pengoperasian Instalasi Biogas berbasis Limbah Cair Kelapa Sawit ini diharapkan menjadi panduan perusahaan dalam menerapkan standar keselamatan operasional instalasi biogas berbasis limbah cair kelapa sawit guna melindungi kesehatan, keselamatan, dan lingkungan pekerja pada instalasi tersebut, juga menjadi acuan Ditjen EBTKE sendiri untuk memonitoring dan mengevaluasi implementasi K3L di instalasi Biogas POME serta menjadi rujukan bagi stakeholder terkait dalam melakukan pengawasan K3L.

Buku pedoman ini mulai disusun sejak akhir 2017 dan terus ditindaklanjuti tahun 2018 melalui kerja sama dengan GIZ. Beberapa gelaran forum diskusi pun dilaksanakan untuk mendapatkan masukan oleh para pengembang PLTBg, asosiasi terkait, dan Instansi Pemerintah yang berkaitan dengan keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan. (RWS)


Contact Center