Tingkatkan Peran Biomassa Menuju NZE, Pemerintah Dorong Aksi Kolaboratif Pemangku Kepentingan

Thursday, 6 October 2022 | 18:05 WIB | Humas EBTKE

JAKARTA – Pemerintah terus mendorong aksi kolaboratif seluruh pemangku kepentingan subsektor energi baru, terbarukan dan konservasi energi dalam mendukung pengembangan biomassa dan ekonomi hijau. Upaya ini dirasa sangat diperlukan untuk memastikan pelaksanaan transisi energi dapat terus berjalan dan kendala-kendala yang ada dapat terselesaikan dengan baik dan tetap mengedepankan konsep energi berkeadilan, skala keekonomian yang baik dan keberlanjutan lingkungan.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Aneka Baru dan Energi Terbarukan  selaku Pelaksana Harian Direktur Bioenergi, Andriah Feby Misna dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa dan Seminar Masyarakat Energi Biomassa 2022 yang berlangsung pada hari ini (Kamis, 6/10).

“Salah satu upaya pengembangan bionergi adalah melalui pemanfaatan biomassa, yang diharapkan dapat berkontribusi pada pencapaian target bauran energi terbarukan sekaligus sebagai upaya mencapai target NZE,” tuturnya.

Pengembangan biomassa, lanjut Feby, dapat diimplementasikan melalui cofiring pada PLTU, pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), serta pemanfaatan langsung biomassa/direct use pada rumah tangga, komersial, maupun industri. Meski demikian, masih terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan biomassa.

“Tantangan dalam pengembangan biomassa yang sampai dengan saat ini masih kita rasakan dan hadapi diantaranya keberlanjutan dan reliabilitas bahan baku, penguasaan teknologi, keekonomian, dukungan infrastruktur, keseimbangan suplai dan kebutuhan energi serta dinamika sosial,” urainya.

Oleh karena itu, Feby menegaskan tantangan yang masih dihadapi harus menjadi pemicu bagi semua pihak dalam lingkup Masyarakat Energi Biomassa Indonesia maupun pemangku kepentingan lainnya serta Pemerintah untuk terus berkarya mewujudkan pemanfaatan biomassa yang lebih massif dan mandiri.

“Aksi kolaboratif antara pemerintah dan pemangku kepentingan terkait diantaranya BUMN dan swasta, akademisi, media, asosiasi dan masyarakat dalam mendukung pengembangan biomassa dan ekonomi hijau serta transisi energi harus terus berjalan agar kendala-kendala yang ada dapat terselesaikan dengan baik tentunya tetap mengedepankan konsep energi berkeadilan, skala keekonomian yang baik, dan keberlanjutan lingkungan,” tandasnya.

Indonesia memiliki potensi EBT yang besar, tersebar dan beragam untuk mendukung ketahanan energy nasional dan pencapaian target bauran EBT.Bioenergi/biomassa adalah bahan organik terbarukan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Biomassa mengandung energi kimia yang tersimpan dari matahari.Sumber daya bioenergi bergantung pada pengusahaan oleh manusia, sesuai karakteristik setempat, dan selalu berkembang.

Biomassa dapat dibakar langsung untuk panas atau diubah menjadi bahan bakar cair dan gas terbarukan melalui berbagai proses. Biomassa terus menjadi bahan bakar penting di banyak negara, terutama untuk memasak dan memanaskan di negara berkembang. Penggunaan bahan bakar biomassa untuk transportasi dan pembangkit listrik meningkat di banyak negara maju sebagai cara untuk menghindari emisi karbon dioksida dari penggunaan bahan bakar fosil.

Lebih lanjut Ia berharap pertemuan seperti yang dilaksanakan oleh MEBI dapat menghasilkan ide-ide inovatif, memperkuat koordinasi, sinkronisasi dan peran seluruh pemangku kepentingan serta merumuskan strategi dalam menghadapi berbagai tantangan dalam transisi energi untuk mencapai target Net Zero Emission di Indonesia dan mendukung ekonomi hijau.

Feby juga mengapresiasi upayaMEBI untuk menciptakan terobosan yang mempercepat, memperluas, dan meningkatkan pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi dan pengembangan program hutan energi secara professional untuk memproduksi biomassa dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk menjamin ketersediaan bahan baku biomassa. Dan yang lebih penting lagi supaya menjaga aspek keberlanjutan lingkungan.

“MEBI sebagai organisasi profesional terbuka yang mewakili para pemangku kepentingan dalam pengembangan dan pemanfaatan biomassa untuk energy. Saya harapkan dapat menjadi organisasi profesional terdepan dalam memajukan pengembangan energi biomassa untuk mendukung keberlanjutan energi nasional dan ketahanan ekonomi masyarakat,” pungkasnya. (RWS)


Contact Center