Proyek ADLIGHT EBTKE Hibahkan Lebih Dari Seribu Lampu LED Untuk Provinsi Jawa Tengah

Jumat, 24 Maret 2023 | 14:05 WIB | Humas EBTKE

SEMARANG – Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) melalui proyek ADLIGHT EBTKE menghibahkan 1.849 lampu LED kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah sebagai salah satu wujud komitmen bersama dalam melaksanakan aksi konservasi energi. Penggantian lampu LED yang dipasang di gedung Sekretaris Daerah (Setda) Provinsi Jawa Tengah tersebut diharapkan dapat menghemat energi listrik dan berkontribusi terhadap penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

“Kami sampaikan terima kasih atas kerjasama Pemprov Jateng yang telah berkomitmen untuk melaksanakan konservasi energi, salah satunya sebagai show case dengan program hibah dari proyek ADLIGHT EBTKE untuk gedung Setda. Hibah sejumlah 1.849 lampu LED yang diproduksi oleh 6 pabrikan lokal dengan efikasi rata-rata 100 lumen/watt, termasuk sebagian diantaranya menggunakan teknologi smart switcher,” tutur Koordinator Kelompok Kerja Bimbingan Teknis dan Kerja Sama Konservasi Energi, FF Hendro Gunawan dalam sambutannya mewakili Direktur Konservasi Energi pada Pameran dan Peresmian Proyek Percontohan Lampu LED di Gedung Setda Pemprov Jateng pekan lalu (Kamis, 16/3).

Dari penggantian lampu LED ini, lanjut Hendro, penghematan energi listrik yang dikonsumsi gedung Setda dalam setahun diperkirakan sebesar 46.529 kWh atau penghematan biaya listrik sebesar Rp 65,84 Juta dan berkontribusi terhadap penurunan emisi GRK sebesar 40,95 Ton CO2.

Selain menghibahkan lampu LED, Proyek Adlight EBTKE juga memberikan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan dan sertifikasi 10 orang auditor energi dengan turut pula mempertimbangkan pengarustamaan gender didalamnya. Tiga orang auditor energi merupakan perempuan yang diharapkan dapat berkontribusi menjadi pengambil keputusan dalam kebijakan energi.

“Harapan kita bersama, rekan-rekan Auditor Energi di Pemprov Jawa Tengah dapat menjadi pionir sekaligus ujung tombak kegiatan efisiensi energi di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di wilayah Jawa Tengah. Yaitu dengan melakukan kegiatan audit energi untuk mendapatkan baseline energi, juga menemukan dan memberikan saran perbaikan pemanfaatan peralatan di lingkungan kerja supaya lebih menghemat energi,” tandas Hendro.

Ia mengatakan melalui proyek yang sama, Ditjen EBTKE selanjutnya akan memberikan bantuan yang sama kepada Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk APJ dan Rumah Sakit Umum Klaten.

Pada kesempatan ini dilaksanakan pula pameran lampu LED buatan dalam negeri guna mengenalkan dan mendorong peningkatan penggunaan produk LED yang berkualitas hasil pabrikan lokal kepada masyarakat dan pemerintah daerah.  

Menurut Hendro, saat ini tantangan yang dihadapi dalam distribusi produk LED lokal adalah faktor geografis. Kepulauan Indonesia yang membentang luas dan tersebar memungkinkan peluang produk impor penerangan hemat energi yang berkualitas rendah dengan harga murah membanjiri distribusi produk LED di sebagian besar wilayah Indonesia. Situasi ini menghambat akses konsumen terhadap produk LED berkualitas baik buatan dalam negeri.

Penyerapan lampu LED produksi lokal baru mencapai 110 juta unit atau sekitar 30%, sedangkan sisanya 70% masih dikuasai oleh produk LED impor. Kita  mempunyai produk dalam negeri yang berkualitas, banyak pabrikan handal, bahkan beberapa pabrik LED berteknologi tinggi dalam negeri sudah mampu memproduksi lampu smart berikut dengan perangkat lunaknya yang bisa terhubung ke ponsel penggunanya.

Pemerintah berharap dengan adanya percontohan di Gedung Setda Jawa Tengah menyusul di Kabupaten Wonosobo dan Klaten, dapat mendorong penggunaan produk lampu LED dalam negeri Pemerintah Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Jawa Tengah dan masyarakat luas sehingga produk lampu LED dalam negeri dapat mendominasi pasar lampu di seluruh Kabupaten/Kota dan desa-desa lainnya di seluruh Provinsi Jawa Tengah.

“Untuk itulah, penggunaan lampu LED dalam negeri yang berkualitas, perlu kita terus gelorakan, sosialisasikan, dan kita budayakan baik di tempat kerja maupun di lingkungan kita tinggal. “Bangga Buatan Anak Bangsa,” tutup Hendro.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwi Atmoko mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sangat mendukung berbagai upaya Pemerintah Pusat dalam menerapkan konservasi energi melalui penggunaan LED lokal.

Lampu menjadi sumber energi utama yang digunakan oleh masyarakat sebagai penghasil cahaya dan alat penerangan. Namun demikian, masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum memilih penggunaan lampu yang efisien, baik pada rumah, gedung, alat penerangan jalan maupun fasilitas umum lainnya. Ia meyakini bahwa sosialisasi penggunaan lampu LED lokal secara masif menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap hasil produksi dalam negeri dan mempunyai dampak yang signifikan terhadap penyebaran lampu LED lokal.

“Khusus dari sektor bangunan gedung saja. Jika penerangan lampu efisien hemat ini dapat dilakukan, maka dapat berkontribusi terhadap total penghematan energi secara nasional. Untuk itulah saya mengajak seluruh stakeholder yang ada agar ke depan dapat meningkatkan penggunaan lampu hemat energi produk dalam negeri untuk meningkatkan efisiensi gedung pada rumah, bangunan gedung dan bisa dimulai dari gedung-gedung di pemerintahan kita yang kita tempati bekerja sehari hari,” ujar Sujarwanto.

Ia juga menegaskan perlunya penguatan dan peningkatan upaya pembangunan di bidang energi secara bersama-sama. “Kuncinya adalah gotong royong dan sinergitas seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan bahu membahu berkontribusi membangun energi terbarukan ini,” pungkasnya.

Turut hadir pada acara ini SKPD Provinsi Jawa Tengah, Lembaga Donor dan Asosiasi Produsen LED Dalam Negeri beserta Produsen Lampu LED Roadmap Proyek ADLIGHT.


Contact Center