Kementerian ESDM Serah Terimakan Ribuan Unit Infrastruktur Vital Kepada Pemda

Selasa, 12 Desember 2023 | 17:30 WIB | Humas EBTKE

SURABAYA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan (EBTKE) secara resmi menyerahkan 3.242 unit infrastruktur EBTKE yang tersebar di 32 kabupaten pada 8 provinsi di Indonesia kepada Pemerintah Daerah (Pemda) terkait, pada hari ini, Selasa (12/12).

“Infrastruktur EBTKE yang kami serahterimakan hari ini sebanyak 3.074 unit berupa Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan nilai sekitar 55,3 miliar Rupiah. Angka ini melengkapi atas BAST yang sebelumnya dilaksanakan oleh Ditjen EBTKE sebesar 613 miliar Rupiah. Jadi, per sekarang sudah lebih dari 660 miliar Rupiah,” tutur Sekretaris Direktorat Jenderal EBTKE, Sahid Junaidi dalam sambutan pembukaannya.

Meski demikian, imbuh Sahid, jumlah ini dimungkinkan berubah karena beberapa pemerintah daerah yang menyampaikan konfirmasi kehadiran masih ada yang dalam perjalanan.

Lebih lanjut Ia mengungkapkan bahwa penyerahan hasil pembangunan infrastruktur EBTKE kepada pemerintah daerah menjadi momen yang penting karena salah satunya memiliki makna bahwa anggaran negara dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat.

“Penyerahan pembangunan infrastruktur berbasis energi bersih ini juga menjadi salah satu wujud komitmen kami dalam upaya penyediaan energi listrik dari sumber energi terbarukan yang terjangkau, handal dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Di sektor pembangkit listrik, Indonesia akan mengembangkan sekitar 20,9 GW pembangkit berbasis EBT hingga tahun 2030.  Pada tahun 2060, 708 GW kapasitas listrik akan dihasilkan seluruhnya dari EBT, termasuk tenaga surya. Indonesia menargetkan untuk memiliki pembangkit listrik tenaga surya hingga 421 GW pada tahun 2060, hampir 60% dari total kapasitas pembangkit listrik.

Menurut Sahid, Indonesia masih memiliki ruang pemanfaatan energi terbarukan yang luas di masa depan karena potensi tenaga surya misalnya, belum dimanfaatkan secara optimal. Potensi tenaga surya di Indonesia mencapai lebih dari 3600 GW, sementara pemanfaatannya masih sekitar 200 MW. Oleh karenanya, pemerintah terus mendukung pengembangan EBT di Indonesia melalui berbagai langkap percepatan, termasuk penguatan regulasi terkait pengembangan EBT.

Pada kesempatan ini, Sahid mengajak semua pihak untuk menjaga, memelihara dan mengoptimalkan penggunaan infrastruktur yang telah diserahterimakan. Ia berharap pemerintah daerah setempat dapat menjadikan infrastruktur ini sebagai modal untuk pengembangan EBTKE di wilayahnya karena dukungan dan sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan kemandirian energi di daerah.

“Kami berharap, infrastruktur EBTKE yang diberikan dapat menjadi wahana pembangunan di daerah. Pemerintah daerah dan masyarakat agar dapat menjaga, merawat, dan memanfaatkan infrastruktur ini dengan sebaik-baiknya. Hal ini penting karena pembangunan energi terbarukan tidak hanya menyangkut aspek teknis semata, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat di wilayah Bapak dan Ibu,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Sukoharjo, Hj. Etik Suryani menyampaikan apresiasi atas pembangunan infrastruktur yang telah dilaksanakan di daerahnya. “Kabupaten Sukoharjo telah menerima hibah berupa PJU-TS sebanyak 150 unit pada tahun 2021, 20 unit pada tahun 2022 dan 25 unit pada tahun 2023 ini yang masih dalam proses pemasangan. PJU-TS ini menjadi solusi untuk digunakan di jalan-jalan daerah yang belum terjangkau listrik PLN. Juga dapat mengurangi konsumsi listrik daerah,” tuturnya.

Ia berharap pemerintah pusat tetap mengalokasikan pembangunan infrastruktur berbasis surya tersebut di Kabupaten Sukoharjo. “Kami berharap nanti kalau kalau masih ada lagi untuk tahun 2024 karena di wilayah kami di Sukoharjo masih banyak sekali kebutuhan untuk penerangan jalan. Kami mohon nanti untuk perhatian,” pungkasnya.

Senada dengan Bupati Sukoharjo, Sekretaris BKAD Sumba Timur, Orpa Hamaduna, menyampaikan apreasiasi atas pembangunan infrastruktur EBTKE berupa PJU-TS di daerahnya karena sangat membantu penerangan jalan untuk wilayah yang tidak terjangkau listik PLN.

“Sumba Timur mendapatkan alokasi PJU-TS sebanyak 100 unit untuk 4 kecamatan. Kegiatan pembangunan infrastruktur ini sangat membantu sekali untuk masyarakat, karena masih banyak wilayah Sumba Timur yang belum mendapatkan penerangan. Kami berharap pemerintah dapat memenuhinya,” tutup Hamaduna.

Sebagai informasi, pada kegiatan hari ini, telah diserahterimakan infrastruktur EBTKE berupa 3.241 unit PJU-TS yang tersebar di 31 kabupaten dan 7 provinsi dengan total nilai perolehan sekitar Rp 45,9 miliar, serta 1 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara dengan nilai perolehan sebesar Rp 11,9 miliar. Juga diserahterimakan 14 unit sumur air bersih yang dibangun Badan Geologi.


Contact Center