ESDM Terima Hibah Mobil Listrik dari Pemerintah Korea

Senin, 4 Maret 2024 | 14:00 WIB | Humas EBTKE

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) menerima paket hibah berupa 15 (lima belas) unit mobil listrik dari Pemerintah Republik Korea melalui proyek kerja sama hibah “Installation of Solar Charged EV System in Indonesia”. Serah terima dilaksanakan oleh Plt. Direktur Jenderal EBTKE, Jisman P. Hutajulu dan Wakil Menteri Perdagangan Republik Korea, Dr. Byung Nae Yang di Gedung Slamet Bratanata, Jakarta pada hari ini (Senin, 5/3).

Serah terima kendaraan listrik tersebut merupakan salah satu implementasi Memorandom of Understanding (MoU) regarding Cooperation on Pilot Project of Charging System for E-Vehicle. Kerja sama proyek “Installation of Solar Charged EV System in Indonesia” antara Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal EBTKE dan Pemerintah Korea melalui Korea Institute of Advancement Technology. Melalui MoU tersebut, Pemerintah Korea Selatan memberikan hibah dengan durasi selama 4 (empat) tahun dari Mei 2022 hingga Desember 2026.

Jisman dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Korea menjalin kerja sama untuk mempercepat transisi energi pada sektor transportasi.

“Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM menyambut baik serah terima 15 unit mobil listrik ini sebagai bagian komitmen kedua pemerintah dalam melaksanakan upaya percepatan transisi energi pada sektor transportasi, melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, termasuk sistem pengisiannya,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa Kementerian ESDM telah menetapkan beberapa peraturan untuk mendukung penerapan kendaraan listrik, juga mendorong penyediaan prasarana pengisian daya ulang kendaraan listrik berbasis baterai dan pengembangan rantai pasok industri kendaraan listrik.

“Pada tahun 2023 telah dibangun stasiun pengisian kendaraan listrik di 482 lokasi, dimana diantaranya terdapat 1.3030 unit stasiun baterai tukar yang tersebar di lokasi fasilitas umum seperti gas stasiun, perkantoran, pusat perbelanjaan, area parkir dan hotel,” imbuh Jisman.

Indonesia bercita-cita menjadi pusat global industri baterai dan manufaktur kendaraan listrik. Melalui target 2 juta mobil listrik dan 13 juta kendaraan roda dua listrik pada tahun 2030, dengan didukung oleh kebijakan insentif, Indonesia berharap dapat mengurangi konsumsi energi dan pengurangan emisi.

“Kami menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemerintah Korea, kami ingin terus bekerja sama dengan transisi energi, untuk mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perdagangan Republik Korea, Dr. Byung Nae Yang juga menyampaikan apresiasi atas komitmen baik Pemerintah Indonesia. Pihaknya berharap kerja sama percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dapat berjalan lancar dengan semangat yang sama yaitu semangat transisi energi. (RWS)

 

 

 

 


Contact Center