PLTP Patuha Unit I Beroperasi Oktober

Kamis, 7 Agustus 2014 | 14:23 WIB | Ferial

EBTKE-- Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Patuha unit I direncanakan mulai beroperasi pada Oktober mendatang.

"Bulan depan Patuha dalam tahap sinkronisasi meliputi tes loading ke frekuensi mencoba pengaliran listrik, kira-kira 3-4 hari, kemudian baru Oktober bisa commercial of date (COD),"kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Rida Mulyana di sela acara halal bihala Kementerian ESDM, Kamis, 07 Agustus 2014.

Seperti diketahui, peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Patuha unit I dilaksanakan pada Mei 2012. Rencana produksi tenaga listrik kumulatif dalam 1 tahun adalah 482 giga watt hours (Gwh). Produksi listrik yang dihasilkan oleh PLTP Patuha unit 1 akan disalurkan menjadi jaringan transmisi listrik utama Jawa-Madura-Bali (Jamali) PLN.

Nilai total investasi pembangunan PLTP unit 1 ini menelan biaya kurang lebih US$144,220,452 terbagi atas investasi untuk pengeboran sumur panas bumi dan fasilitas produksi uap/kepala sumur (well head) sebesar kurang lebih US$52,697,452 serta investasi pembangunan unit pembangkit (turbine generator), sistem pemipaan uap (steam above gorund system) dan sistem penunjang pembangkit sebesar kurang lebih US$91,523,000. Untuk pembangunan Patuha unit 1 Geo Dipa mendapatkan pinjaman kredit komersial dari bank BNI dengan nilai total pinjaman maksimum sebesar US$103.058,000 yang terdiri dari kredit investasi pokok sebesar US$91,523,000 dan kredit investasi bunga masa konstruksi (interest during construction-IDC) sebesar US$11,535,000.

Lebih jauh dia menjelaskan, pengembangan PLTP Patuha unit I ini merupakan salah satu agenda rencana aksi 100 hari kabinet indonesia bersatu jilid II (KIB II). "KESDM kan dapat 7 agenda, dari 7 itu Ditjen EBTKE dapat 2, yaitu masuk program ini yaitu Patuha dan Sarulla,"jelas Rida.

Terkait Sarulla, dia mengungkapkan bulan September mendatang sudah mulai akan dilakukan pengeboran sumur. "Tanggal 15 pengeboran sumur ke satu, pengeboran dilakukan secara paralel, semoga bisa dipercepat pengembangannya pendanaan juga sudah ada, jadi tidak ada alasan lagi,"kata Rida.

PLTP Sarulla unit I ini, tambahnya, ditargetkan beroperasi pada 2016 sedangkan pada 2018 ditargetkan seluruh unit bisa beroperasi dengan kapasitas penuh 330 MW. "Ini kapasitas besar, apalagi dengan kondisi krisis listrik Sumatera Utara harus didukung karena keberadaannya dapat mengurangi krisis listrik di sana,"pungkasnya.


Contact Center