Malaysia dan Vietnam Segera Kembangkan PLTN

Rabu, 3 Desember 2014 | 16:12 WIB | Ferial

EBTKE-- Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melakukan simulasi kesiapsiagaan dalam upaya penanggulangan medik pada paparan radiasi dan kecelakaan radiasi nuklir kendati di Indonesia saat ini belum memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Kegiatan tersebut merasa perlu dilakukan mengingat negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam akan segera mengembangkan PLTN dalam waktu dekat.

“Kesiapsiagaan dan kompetensi dalam penanggulangan medik para paparan radiasi berlebih dan kecelakaan radiasi tetap harus dimiliki dan terus ditingkatkan oleh tenaga medis di Indonesia,” kata Deputi Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir BATAN Ferhat Aziz dalam Workshop Penanggulangan Medik Para Paparan Radiasi Berlebih dan Kecelakaan Radiasi di Jakarta, pekan lalu.

Sementara, Direktur Medik dan Keperawatan, dr Lia G. Partakusuma Sp.PK (K) yang mewakili Direktur RSUP Fatmawati dalam sambutannya mengatakan merupakan suatu kehormatan bagi RS Fatmawati yang telah menjadi tempat penyelenggaraan workshop yang ketiga kali sejak dua tahun lalu. Ini sebagai wujud kerjasama antara Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR) BATAN dengan RSUP Fatmawati dalam hal penanggulangan Paparan Radiasi Berlebih dan Kecelakaan Radiasi.

“Saya berharap dikemudian hari lebih banyak terjadi kerjasama antara PTKMR BATAN dan RS Fatmawati terutama dalam hal penelitian di bidang kesehatan,” terang dia.

Kegiatan yang diselenggarakan di Ruang Sidang Lantai 3 Gedung Induk RSUP Fatmawati ini merupakan bentuk penerapan kerjasama PTKMR BATAN dengan Kemenkes RI dan RSUP Fatmawati dalam hal penanggulangan bencana nuklir/radiasi. Beberapa narasumber dari BATAN, Kemenkes RI, BAPETEN dan praktisi kedokteran nuklir serta radioterapi memaparkan berbagai ulasan dari kompetensi masing-masing.

Hal yang khusus dalam workshop ini, dilakukannya simulasi bersama PTKMR dan RSUP Fatmawati sebagai RS rujukan nasional penanggulangan bencana nuklir/radiasi.

Workshop ini berlangsung selama dua hari (26-27 November 2014) dan diikuti oleh 64 peserta terdiri dari tenaga medis dan paramedis dari Bagian Radiologi Diagnostik, Radiologi Intervensi, Raditerapi dan Bagian Kedokteran Nuklir berbagai rumah sakit tipe A yang berada di wilayah Jabodetabek.


Contact Center