PLTBg POME Berkapasitas 2 MW Beroperasi

Senin, 25 Januari 2016 | 08:21 WIB | Ferial

EBTKE-- Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen BTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Berbasis Limbah Cair Kelapa Sawit (Palm Oil Mill Effluent / POME) yang berkapasitas 2 MW Asian Agri.

Peresmian dilakukan di Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Sabtu, 23 Januari 2016.

Turut mendampingi dalam acara tersebut, Direktur Bioenergi Ditjen EBTKE Tisnaldi, Direktur Penyaluran Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kepala Sawit (BPDPKS) , Dadan Kusdiana, Ketua DPRD Tingkat 2 Pelawan Nasaruddin, Komisaris PT Inti Indosawit Subur Pengarapen Gurusinga (Asian Agri Group), serta General Manager Asian Agri Group Freddy Widjaya

"Saya menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas upaya yang dilakukan oleh Asian Agri dalam memanfaatkan limbah menjadi energi listrik berupa pembangunan PLTBg di Riau (2 unit), Sumatera Utara (2 unit), dan Jambi (1 unit) dengan total kapasitas 10 MW yang selanjutnya akan disusul dengan pembangunan 20 unit lagi hingga tahun 2025. Ini merupakan sebuah prestasi yang sejalan dengan harapan Pemerintah serta harapan dunia internasional," kata Dirjen EBTKE, Rida Mulyana dalam sambutannya.

Dia menambahkan, dengan terealisasinya proyek ini diharapkan dapat mempercepat penyediaan akses masyarakat terhadap energi modern dan meningkatkan rasio elektrifikasi, serta menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan sejenis. "Biomassa adalah jenis energi terbarukan yang paling tepat untuk penyediaan listrik ke depan, dan meningkatkan ketahanan energi nasional sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca,"kata Rida.

Kelebihan PLT Biogas berbasis limbah cair sawit, lanjut dia, antara lain yaitu dapat beroperasi 24 jam, kemudian stabil, dapat diandalkan dan tidak dipengaruhi faktor cuaca, ramah lingkungan, selain itu limbah padat (sludge) dari pabrik kelapa sawit dapat dijadikan pupuk dan terakhir listrik yang dihasilkan dari biogas ini relatif murah dibandingkan dengan teknologi listrik berbasis BBM (genset diesel atau PLTD)”, ungkapnya.

Rida menjelaskan upaya pemanfaatan limbah cair kelapa sawit menjadi energi adalah bentuk optimalisasi waste to energy yang merupakan salah satu langkah kontribusi Indonesia dalam menurunkan Emisi GKR dunia sebesar 29 persen pada tahun 2030.

"Pada 2018, pemerintah akan mewajibkan perusahaan memanfaatkan limbah yang dihasilkan. Dengan ada kewajiban, diharapkan pemanfaatan EBT makin besar lagi," tegasnya

Ke depan, lanjutnya, pemanfaatan EBT bukan lagi hanya sekadar alternatif, namun sudah menjadi keharusan. (Novi Beatrix)

 


Contact Center