Indo EBTKE ConEx 2021, Canangkan Percepatan Implementasi Ekonomi Hijau dan tercapainya Net Zero Emission

Senin, 22 November 2021 | 16:45 WIB | Humas EBTKE

JAKARTA - Gelaran inovasi dan pertemuan khusus di subsektor energi baru, terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) kembali digelar melalui ajang The 10th Indonesia EBTKE ConEx 2021 yang dilaksanakan mulai 22 hingga 27 November 2021 secara virtual di Indo EBTKE ConEx Virtual Platform. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) dan didukung penuh oleh Kementerian ESDM. Mengusung tema Energy Transition Scenario Toward Net Zero Emission dimaksudkan untuk mendukung transisi energi menuju pemanfaatan energi dan teknologi yang rendah emisi dan ramah lingkungan demi mencapai target Net Zero Emission.

The 10th Indonesia EBTKE ConEx 2021 dihadiri dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo secara langsung dari Istana Negara. Kegiatan pembukaan acara ini dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan; dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Arifin Tasrif. Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo menyampaikan komitmen Pemerintah untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat. Pemerintah sudah mencanangkan transisi energi menuju energi bersih dan terbarukan serta percepatan pemanfaatan energi terbarukan untuk mewujudkan ekonomi hijau. Untuk itu, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya perlu secara bersama-sama merumuskan langkah pengendalian perubahan iklim yang konsisten dan berkelanjutan.

Jokowi pun menyampaikan Pemerintah Indonesia telah menyusun strategi peralihan pembangkit listrik dari batubara ke energi terbarukan, mempercepat pembangunan infrastruktur energi terbarukan yang didukung pelaksanaan konservasi dan efisiensi energi, meningkatkan penggunaan bahan bakar nabati untuk menekan impor minyak bumi, dan mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk renewable energy. Di Indonesia ada potensi sebesar 418 GW baik dari panas bumi, air, bioenergi, energi matahari, energi angin, dan energi laut dan lain sebagainya.

“Indonesia memiliki 4.400 sungai, baik yang besar maupun sedang yang dapat digunakan untuk hydropower, namun investasinya besar sekali. Oleh sebab itu, Presiden meminta untuk mencoba bersama bagaimana skenario transisi energi ini dapat berjalan lebih cepat dan lebih baik, dengan perhitungan di lapangan yang lebih detil dan bagaimana solusinya.

“Tema transisi energi ini akan dibawa lagi pembahasannya di G20 tahun depan di Bali, tentunya dengan memaparkan perhitungan atau kalkulasi investasi yang lebih riil dan konkrit,” ucap Presiden Joko Widodo pada sambutan pembukaan Indo EBTKE ConEx 2021 hari ini (22/11).

Pada kegiatan pembukaan Indo EBTKE ConEx ini, dilaksanakan juga peluncuran Renewable Energy Investment Day oleh Kementerian ESDM dengan berbagai kegiatan yaitu pengumuman proyek pembangkit EBT tahap peresmian tahun 2021. Lalu, penandatanganan kontrak PLTS Atap oleh PT Bentoel Group dengan Total Energies; PT Frina Lestari Nusantara dengan PT Utomo Juragan Atap Surya Indonesia; dan PT Mitsubishi Krama Yudha Indonesia dengan PT Engie Cipta Tenaga Surya. Kegiatan selanjutnya penandatanganan Tender Award oleh MENTARI dengan TML Energy pada Proyek PLTS Micro-Grid di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. Pada acara ini juga diumumkan kebutuhan pendanaan investasi proyek EBTKE dan pengumuman proyek PLN tahun 2022.

Di acara Indo EBTKE ConEx tahun ini, Direktur Jenderal EBTKE dan Kepala BPSDM Kementerian ESDM juga meluncurkan maskot yaitu Rinyu dengan slogan ‘Yuk Belajar Energi Terbarukan’. Maskot dan slogan ini diharapkan dapat menjadi gerakan nasional dan dipakai oleh semua pihak, baik publik maupun swasta, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap energi terbarukan.

Rangkaian kegiatan The 10th Indonesia EBTKE ConEx 2021  antara lain conference, training, exhibition, field trip, career fair, business presentation, dan business matching, yang semuanya dilaksanakan secara virtual. Gelaran ini juga diikuti oleh partisipasi pemerintah, asosiasi, perusahaan hingga institusi mancanegara sebagai peserta pameran, di antaranya Kementerian ESDM, UK-MENTARI Pavilion, Swedish Energy Agency and Business Sweden, Konfederasi Pemerintah Swiss, Proyek ISED, Bukit Asam, dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS). (RWS)


Contact Center