Hadir Sapa Mahasiswa Semarang, Kementerian ESDM Edukasi Pentingnya Transisi Energi

Kamis, 7 Maret 2024 | 15:05 WIB | Humas EBTKE

SEMARANG – Pemerintah terus memenuhi komitmennya untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebagai salah satu wujud implementasi upaya transisi energi. Salah satunya dengan menetapkan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Pencapaian target NZE merupakan kerja keras bersama, tidak hanya pemerintah pusat tetapi juga pemerintah daerah, pihak swasta, akademisi, asosiasi, komunitas dan seluruh komponen masyarakat, tak terkecuali civitas akademika.

Hal ini disampaikan Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT), Andriah Feby Misna saat membuka Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Goes to Campus yang bertajuk Akselerasi Pemanfaatan Energi Surya Untuk Transisi Energi di Universitas Negeri Semarang (UNNES), Jawa Tengah pada hari ini, Kamis (7/3).

“Kami hadir di sini untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan kompeten yang mendukung upaya transisi energi Indonesia. Semoga Adik-adik di sini dapat menjadi agent of change untuk transisi energi, yang menjadi penerus estafet pembangunan,” tuturnya.

Feby menjelaskan bahwa salah satu tantangan dalam upaya transisi energi adalah mendorong kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas. Hal ini menjadi sangat penting terutama dalam sektor energi terbarukan yang cenderung memperkerjakan lebih banyak orang dibandingkan industri energi fosil. Selanjutnya, Indonesia perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi transisi energi dalam angkatan kerja dan menetapkan arah yang jelas dalam mengembangkan kapasitas tenaga kerja yang dibutuhkan. Generasi muda, yang akan menjadi angkatan kerja dalam sektor transisi energi, terutama EBT, harus mempersiapkan diri dengan keterampilan yang sesuai guna menghadapi tantangan di era transisi energi ini.

Oleh karenanya, menurut Feby kuliah umum hari ini, tidak sekedar untuk memperkenalkan program Direktorat Aneka EBT, tetapi juga meningkatkan wawasan dan memberikan motivasi kepada rekan-rekan muda di bidang EBT dan mendiskusikan peluang-peluang energi terbarukan yang bisa dikembangkan di Jawa Tengah dalam rangka mendukung transisi energi.

“Hal ini menjadi langkah awal dalam pengembangan kapasitas, terutama bagi generasi muda ketika berpartisipasi dalam transisi energi, khususnya terkait teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya,” tandasnya.

Febby juga menyampaikan bahwa teknologi memegang peranan kunci dalam proses transisi energi. "Kami mengharapkan dukungan ataupun kontribusi dari perguruan tinggi untuk bisa mengembangkan berbagai penilitian dan inovasi untuk bisa menghasilkan teknologi-teknologi yang efisien, sehingga bisa mengurangi biaya dan lebih terjangkau bagi masyarakat umum," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Economic Adviser and Private Sector Development British Embassy, Patrick Tsui menyampaikan bahwa acara ini merupakan dukungan Pemerintah Inggris kepada universitas dan pemuda di Indonesia untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman serta memberikan pandangan baru bagi para mahasiswa tentang masa depan energi terbarukan di Indonesia.

"Kegiatan ini adalah batu loncatan pertama untuk membantu pemerintah dalam menciptakan lebih banyak insinyur, penasihat, dan pemimpin proyek energi terbarukan di Indonesia. Kami berharap acara hari ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para pelajar tentang masa depan energi terbarukan di Indonesia dan profesi apa saja yang bisa mereka geluti," tuturnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik UNNES, Wirawan Sumbodo menyambut baik kegiatan EBTKE Goes to Campus yang diselenggarakan di kampus UNNES. “Energi surya yang melimpah di Indonesia sudah selayaknya dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu, teknologi yang terbaru dari tenaga surya perlu disebarluaskan dalam perguruan tinggi dan dunia pendidikan secara umum. Kami sambut baik program kerja sama pengembangan energi surya dan bagaimana percepatannya supaya energi bisa cepat dimanfaatkan oleh industri dalam berbagai skala,” tuturnya.

Wirawan juga menyampaikan komitmennya dalam mendorong penyediaan SDM yang mendukung kebutuhan industri. Untuk itu, Fakultas Teknis berkewajiban mendidik SDM-nya untuk relevan dengan kebutuhan energi yang rama dengan lingkungan.   

EBTKE Goes to Campus yang diselenggarakan dalam bentuk kuliah umum di kampus UNNES merupakan kolaborasi Kementerian ESDM dan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, yang bekerja sama melalui program Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (MENTARI). Dalam kegiatan ini turut menghadirkan pakar bidang energi baru dan terbarukan di berbagai instansi sebagai narasumber, antara lain Wakil Dekan Fakultas Teknis UNNES, Koordinator Investasi dan Kerja Sama Aneka EBT Kementerian ESDM, General Manajer PT PLN (Persero) UID Jawa Tengah dan DIY, Ketua Dewan Pakar Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Manager Production and Technology Development PT LEN Industri, Founder Society or Renewable Energy (SRE), Low Carbon Policy and Programme Advisor British Embassy Jakarta dan Policy Strand MENTARI.  Kegiatan dihadiri sekitar 300 peserta, baik secara daring maupun luring. (RWS)

 

 

 

 


Contact Center