25 PLTS Untuk Pulau Terluar

Jumat, 9 Januari 2015 | 15:30 WIB | Ferial

EBTKE--Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) akan segera beroperasi di 25 pulau kecil terluar. Proyek dengan investasi mencapai Rp 147 miliar, sudah selesai di bangun di tahun 2014 lalu.

Proyek itu hasil kerjasama Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Tahun ini, 25 PPKT itu sudah terang,” kata Direktur Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil, KP3K, KKP Rido Miduk Sugandi Batubara, Rabu, 07 Januari 2015.

Investasi awal untuk penerangan pulau-pulau tersebut , lanjutnya, dianggarkan Rp 250 miliar dan dana tersebut berasal dari Kementerian ESDM.

Sementara itu, KKP sendiri memberikan dukungan pendampingan dengan menempatkan 25 pendamping untuk melakukan social mapping di 25 pulau sebelum pelaksanaan proyek pembangunan solar panel.

Rata-rata kebutuhan listrik per rumah tangga di pulau-pulau tersebut adalah sebesar 350-450 watt. Setelah melalui proses pendampingan dan proyek tersebut tersosialisasi di masyarakat PPKT, maka melalui rembug desa disepakati iuran listriknya sebesar Rp 25.000 – Rp 50.000 per rumah per bulan

"Listrik ini sehari-hari selain untuk penerangan, mereka gunakan untuk kegiatan produktif, seperti pengasapan ikan,” kata Rido.

Untuk 2015 ini pihaknya berharap investasi yang digelontorkan naik 25 persen, menjadi sekitar Rp 183,75 miliar.

Sebanyak 25 pulau itu dipilih dari 31 pulau yang berada di daerah terluar Indonesia. Sebanyak enam pulau lagi dianggap tak memenuhi syarat karena masih terjangkau oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), sementara 25 pulau tidak.

 

Sumber : Kementerian KKP

 

 


Contact Center