94 PLTS Hybrid Untuk NTT

Selasa, 6 Januari 2015 | 16:16 WIB | Ferial

EBTKE--Sejalan dengan pembangunan jaringan transmisi dan gardu induk 70 kilovolt (kV) serta penambahan pembangkit di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), direncanakan pembangunan jaringan distribusi 20 kV dan jaringan tegangan rendah serta penambahan pelanggan baru.

Sesuai proyeksi kebutuhan tenaga listrik, direncanakan selama 2013 - 2022 akan dilakukan penambahan pelanggan baru sekitar 683 ribu. Khusus untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi menjadi 60 persen pada akhir tahun 2013, direncanakan akan dilakukan penyambungan pelanggan rumah tangga sebanyak 147 ribu selama 2013. Kemudian, pada tahun – tahun selanjutnya akan ditambah pelanggan baru rata-rata 59 ribu sambungan pertahun. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut diperlukan pembangunan jaringan distribusi termasuk untuk listrik perdesaan, meliputi jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 4.555 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sekitar 4.655 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 208 meter volt ampere (MVA).

Dengan memperhatikan potensi durasi lama waktu dan banyaknya penyinaran energi radiasi matahari di Provinsi NTT, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero) melalui dukungan pendanaan Bank Dunia (IBRD) dan donatur lain berencana untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) hybrid di 94 lokasi tersebar di Provinsi NTT dengan kapasitas ±20.2 megawatt peak (MWp) sebagai implementasi penerapan energi baru terbarukan. Namun untuk merealisasikannya akan diawali dengan studi kelayakan.

Selain itu pihak pengembang swasta (IPP) diharapkan berpartisipasi untuk membangun PLTS on grid dengan kapasitas sekitar 15 MW tersebar di 9 lokasi diantaranya pada sistem di daratan Pulau Timor, sistem daratan Pulau Flores, sistem Pulau Alor, sistem Pulau Rote, sistemPulau Lembata. Sedangkan di Pulau Sumba akan dibangun PLT Biomassa kapasitas ±1 MW sebagai proyek percontohan, menggunakan tanaman sebagai bahan baku utamanya (feedstock). Untuk mendukung ketersediaan bahan baku sepanjang tahun, akan disiapkan lahan khusus sekitar ±200 hektar dan akan ditanami pohon yang dapat dipanen sepanjang tahun sebagai feedstock PLT Biomassa tersebut

Selain itu di beberapa pulau kecil direncanakan akan dibangun PLTB, PLTS dan PLTM yang akan dioperasikan secara hybrid dengan PLTD yang ada, yaitu di Pulau Ende, Pulau Pamana, Pulau Samau, Pulau Pantar, Pulau Pura, Pulau Solor dan Pulau Sabu.

Sumber : RUPTL PLN 2013-2022


Contact Center