APEC Workshop Hari Terakhir Ungkap Program Potensial Pengembangan Start-Up Energi Bersih

Kamis, 15 Desember 2022 | 14:05 WIB | Humas EBTKE

 

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 527.Pers/04/SJI/2022

Tanggal: 15 Desember 2022

APEC Workshop Hari Terakhir Ungkap Program Potensial Pengembangan Start-Up Energi Bersih

 

Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) Workshop on Clean Energy Start-Ups Forum "Advancing Market Reach and Business Growth" yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah usai. Di hari ketiga, workshop ditutup dengan materi terkait dukungan dan kolaborasi bersama pengembangan perusahaan rintisan atau start-up energi bersih.

Hadir sebagai pembicara kunci, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani, yang mengungkapkan bahwa salah satu kesempatan start-up untuk berkarya di sektor energi bersih adalah dengan memanfaatkan sumber energi lokal untuk mengakselerasi 100% rasio elektrifikasi dan pengembangan ekonomi pada daerah 3T.

"Program Renewable Energy Based on Economic Development (REBED) adalah kesempatan untuk pengembangan start-up energi bersih, yang memanfaatkan dan mengoptimalisasi sumber energi spesifik di suatu daerah untuk masyarakat sekitar, di area lokal. Kolaborasi antara usaha kecil, BUMD, dan perusahaan swasta menjadi model baru dengan risiko yang rendah dan terjangkau untuk investasi menengah," ujar Inten di Bali, Kamis (15/12).

Program REBED memiliki tujuan untuk meningkatkan akses kelistrikan pada daerah terpencil, mencapai 100% rasio elektrifikasi, dan meningkatkan pengembangan ekonomi lokal, dengan menyediakan akses kelistrikan pada daerah belum berlistrik.

"Tujuan yang ingin dicapai dari program REBED antara lain menyediakan akses listrik pada daerah yang belum berlistrik, solusi bagi program LTSHE berganti menjadi inovasi baru, juga untuk mendukung program Tabung Listrik (SPEL/APDAL)," tutur Inten.

Pada sesi penutup, Inten berharap bahwa worskhop ini akan memberikan manfaat bagi Asia Pasifik dan ekonomi APEC lainnya. Inten juga ingin agar workshop ini akan membuka perspektif publik akan kesempatan dan tantangan pada start-up energi bersih.

"Kebangkitan start-up energi bersih akan mendorong mobiliasi pembiayaan iklim untuk mencapai tujuan jangka panjang Net Zero Emission (NZE), baik dari sektor swasta maupun publik, dan berkolaborasi menjadi blended finance," tandasnya.

Inten menyampaikan bahwa pengembangan ekosistem start-up energi bersih membutuhkan kolaborasi pentahelix dari pemerintah, bisnis dan industri, akademisi, organisasi masyarakat sipil, dan media massa. Dukungan yang dapat diberikan untuk mengakselerasi tumbuhnya start-up energi bersih, antara lain menyediakan asistensi teknis dan finansial, mempertajam keahlian dan kapasitas pada teknologi energi baru, serta meningkatkan kesiapan teknologi dan komersialisasi teknologi energi baru.

"Selain itu, dibutuhkan pula pengembangan teknologi, bisnis, dan pasar, untuk meningkatkan kompetisi dan penyebaran energi baru. Dan yang terakhir adalah memberdayakan gender dan komunitas rentan pada masa krisis dan transisi, melalui keberlanjutan, sehingga kita tidak akan meninggalkan siapa pun," pungkas Inten.

Sebagai informasi, Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) Workshop on Clean Energy Start-Ups Forum "Advancing Market Reach and Business Growth" diselenggarakan di Bali, 13-15 Desember 2022. Workshop ini bertujuan untuk menyediakan platform bagi start-up energi bersih, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk berbagi ide dan pengetahuan untuk meningkatkan kapasitas start-up energi dan akan menghasilkan rekomendasi kebijakan, sehingga secara kolaboratif dapat mempercepat pertumbuhan start-up energi bersih di seluruh Indonesia dan juga kawasan Asia Pasifik. (DKD)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

 

Agung Pribadi (08112213555)


Contact Center