Geothermal Goes to Campus Sambangi Kampus STPK Banau Halmahera Barat

Rabu, 24 Januari 2024 | 09:55 WIB | Humas EBTKE

HALMAHERA BARAT – Kegiatan knowledge sharing bidang panas bumi untuk mahasiswa yang biasa dikenal dengan nama Geothermal Goes to Campus (GGTC) kembali digelar. Kali ini ajang GGTC menyambangi Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan (SPTPK) Banau Halmahera Barat dengan tema “Pemanfaatan Langsung dan Tidak Langsung Panas Bumi” (Senin, 22/1).

“Salah satu tujuan program GGTC yakni supaya terbangun link and match antara kebutuhan industri panas bumi sebagai pengguna sumber daya manusia (SDM) dengan kampus sebagai penghasil SDM,” ungkap Koordinator Investasi dan Kerja Sama Panas Bumi, Mustika Delimantoro.

Menurut Delimantoro, salah satu tantangan dalam pengembangan panas bumi di Indonesia adalah terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki keahlian di bidang panas bumi. Kondisi ini, di satu sisi menjadi hambatan dalam pengembangan panas bumi, tapi di sisi lain menjadi peluang manakala mahasiswa telah menyelesaikan studi dan memasuki dunia kerja.

“Sektor ini memberikan kesempatan besar, yang semestinya bisa dimanfaatkan oleh Adik-adik, terutama mengingat pengembangan lebih dari 3.3 GW tambahan PLTP tentu akan memerlukan SDM dalam jumlah yang banyak. Namun demikian, supaya pembangunan tersebut dapat berlangsung lebih cepat perlu dukungan SDM yang lebih siap pakai,” tandasnya.

Dalam program ini, Direktorat Panas Bumi selaku penggagas kegiatan GGTC, menghadirkan narasumber praktisi yang berkecimpung dan bekerja pada perusahan pengembang panas bumi untuk memberikan gambaran bagaimana implementasi ilmu yang dipelajari di kampus untuk diterapkan nantinya di lapangan.

“Kegiatan ini juga ingin memperkenalkan panas bumi dan kegiatan pengusahaannya kepada para mahasiswa sebagai agen pembangunan,” ujarnya.

Lebih lanjut Delimantoro mendorong dukungan Dosen Pengampu dan Kampus SPTPK Banau Halmahera Barat agar penyusunan kurikulum kampus dapat disesuaikan antara materi pembelajaran dengan kebutuhan industri panas bumi. Sekaligus mendorong rekan-rekan mahasiswa yang tertarik untuk bekerja di sektor panas bumi dapat mempersiapkan diri sejak dini untuk menyesuaikan kompetensi dengan kebutuhan kerja serta melakukan penelitian bidang panas bumi.

Pada kesempatan ini, Delimantoro juga mengharapkan peran serta Kampus untuk turut membantu diseminasi informasi yang benar terkait manfaat pengembangan panas bumi. Mengingat pengembangan panas bumi masih sering berhadapan dengan permasalahan sosial yang berkaitan dengan penolakan masyarakat.

“Seringkali masyarakat menerima informasi yang tidak benar yang memicu munculnya penolakan pengembangan panas bumi di wilayah tertentu. Oleh karena itu, perguruan tinggi sebagai lembaga independensinya dipercaya oleh masyarakat, kiranya dapat membantu kami untuk memperbanyak penyebaran informasi yang sebenarnya dan positif, sehingga masyarakat mendapatkan pencerahan dan informasi yang benar terkait pengembangan panas bumi,” pungkasnya.

Pelaksanaan kegiatan Geothermal Goes to Campus di Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan (STPK) Banau Halmahera Barat merupakan hasil kerjasama antara pihak kampus STPK Banau Halmahera Barat, PT Geo Dipa Energi (Persero) dan Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM. Narasumber yang dihadirkan pada GGTC kali ini terdiri dari Mustika Delimantoro yang membahas tentang regulasi dan kebijakan pengembangan panas bumi di Indonesia dan Harry Nurulfuad dari PT Geo Dipa Energi yang membas tentang pemanfaatan langsung dan tidak langsung panas bumi. (RWS)

 


Contact Center